jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi dangdut Via Vallen diundang ke Istana Kepresidenan pada Kamis (10/10) sore. Bersama Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull, dan tokoh muda lainnya, ia bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Apa yang dibahas Via Vallen dalam pertemuan tersebut?
BACA JUGA: Via Vallen: Aku Sudah Tidak Peduli Lagi
"Kenapa saya diundang ke sini, karena saya mewakili pemuda Indonesia, karena memang peran pemuda memang penting untuk persatuan kita. Makanya tadi banyak banget anak milenial yang diundang. Mereka menyampaikan uneg-uneg untuk disampaikan kepada Pak Jokowi, melalui Pak Moeldoko," kata Via Vallen.
Pelantun Sayang itu mengaku turut menyampaikan uneg-uneg dalam pertemuan tersebut. Salah satu topik yang menurutnya penting yakni soal toleransi.
BACA JUGA: Jerinx SID Mau Berkolaborasi dengan Via Vallen, Tetapi Ada Syaratnya
"Banyak tadi yang dibahas, soal toleransi, tentang pendidikan, lalu fasilitas untuk musisi, terus tentang budaya. Yang paling concern soal toleransi dan budaya ya," jelas penyanyi asal Sidoarjo itu.
Menurut pesohor kelahiran 1 Oktober 1991 itu, masalah toleransi di Indonesia perlu menjadi perhatian khusus pemerintah ke depannya. Sebab banyak kejadian menurutnya yang bisa memecah belah persatuan.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Via Vallen soal Celana Dalamnya yang Hilang
"Zaman sekarang kan orang di Indonesia harus hidup beragama dan mengacu Pancasila. Jadi di negara ini enggak cuma satu agama. Jadi kita enggak boleh merasa paling benar," tutup Via Vallen. (mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra