Divonis Bebas, La Nyalla Langsung Sujud di Ruang Sidang

Selasa, 27 Desember 2016 – 15:45 WIB
Mantan Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti bersujud usai divonis bebas. Sebelumnya, La Nyalla dituntut jaksa selama 6 tahun penjara. "Mengadili, menyatakan La Nyalla tidak terbukti secara sah dan meyakinkan korupsi dalam dakwaan primer dan subsider. Membebaskan terdakwa," kata majelis ketua majelis hakim Sumpeno di PN Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).Jaksa mendakwa La Nyalla terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan memperkaya diri sendiri dengan total Rp 1.105.577.500. Modusnya yaitu menjual saham Bank Jatim yang dibelinya dengan menggunakan dana hibah Pemprov Jatim kepada Kadin Jatim dengan harga yang lebih tinggi.Namun semua dakwaan tersebut di tolak Sumpeno sebagai ketua Majelis Hakim. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menyatakan terdakwa mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti tidak terbukti bersalah melakukan korupsi.

La Nyalla divonis bebas dari segala dakwaan jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Surabaya dalam perkara dugaan korupsi  dana hibah pengembangan ekonomi Provinsi Jatim.

BACA JUGA: Blanco Tolak Melatih Timnas U-19

"Mengadili, menyatakan terdakwa La Nyalla Mahmud Mattalitti tidak terbukti secara sah meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. Membebaskan terdakwa dari kedua dakwaan," ucap Ketua Majelis Hakim Sumpeno saat membacakan amar putusan La Nyalla di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (27/12).

Selain memvonis bebas, majelis juga memerintahkan agar La Nyalla segera dikeluarkan dari tahanan.

Hakim juga memerintahkan jaksa memulihkan harkat dan martabat La Nyalla. "Memulihkan hak terdakwa," tegas Sumpeno.

Menurut majelis hakim dalam pertimbangannya, dakwaan JPU tidak bisa dibuktikan secara hukum.

Karenanya terdakwa harus dibebaskan. 

Meski demikian, dalam putusan ini dua dari lima berbeda pendapat. Mereka adalah hakim Sigit Herman dan Anwar.

Sebelumnya, La Nyalla dituntut enam tahun penjara, denda Rp 500 juga subsider enam bulan kurungan. 

La Nyalla juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 1,115 miliar.  

Jaksa menilai, La Nyalla terbukti bersalah melakukan korupsi dana hibah yang diberikan Pemprov Jatim kepada Kadin Jatim pada periode 2011-2014.

Dalam dakwaan, jaksa menyatakan La Nyalla melakukan korupsi dengan memperkaya diri sendiri sebesar Rp 1.105.577.500.

Modusnya adalah menjual saham Bank Jatim yang dibeli menggunakan dana hibah Pemprov Jatim kepada Kadin Jatim dengan harga yang lebih tinggi.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler