Diwarnai Salah Ucap, KSAL dan KSAU Dilantik

Jika Urut Kacang KSAU Calon Panglima Berikutnya

Selasa, 18 Desember 2012 – 09:56 WIB
Presiden SBY dan Ibu Ani menyampaikan selamat kepada Laksamana TNI Madya Marsetyo seusai dilantik sebagai KSAL yang baru, di Istana Negara, Senin (17/12). Foto; Dudi Anung / Rumgapres
JAKARTA - Jajaran TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) memiliki pimpinan baru. Kemarin (17/12), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Laksamana Madya Marsetio sebagai KSAL dan Marsekal Ida Bagus Putu Dunia menjadi KSAU.
   
Pengangkatan keduanya berdasarkan Surat Keputusan Presiden No.78 TNI/2012 yang ditandatangani tanggal 14 November 2012. Marsetio menggantikan Laksamana Soeparno, sementara Ida Bagus Putu mengisi pos yang ditinggalkan Marsekal Imam Sufaat. Soeparno dan Imam Sufaat tahun ini sudah memasuki masa pensiun.
   
Sebelumnya, Marsetio menjabat sebagai Wakil KSAL dan pernah menjabat sebagai Panglima Komando Armada Kawasan Barat. Sementara Ida Bagus Putu sebelumnya menjabat Dansesko TNI.
   
Prosesi pelantikan di Istana Negara kemarin sempat diwarnai salah ucap saat pengucapan sumpah. SBY yang mengambil sumpah dan ditirukan oleh dua pejabat yang dilantik bahkan sampai mengulangnya hingga tiga kali.
   
Itu terjadi pada bagian tengah sumpah, yakni bahwa saya tidak akan menerima hadiah, atau suatu pemberian berupa apa saja. Kalimat yang dipenggal menjadi dua bagian tersebut tidak ditirukan secara sempurna oleh Marsetyo dan Ida Bagus. Saat frase "atau suatu pemberian berupa apa saja" dibacakan, keduanya menirukannya tanpa menyertakan kata "suatu".
   
SBY pun mengulanginya, namun Marsetio dan Ida Bagus kembali menirukan tanpa menyertakan kata "suatu". Hingga saat mengulangi untuk ketiga kali, SBY menyampaikannya dengan nada lebih tegas.
   
Pergantian dua pimpinan angkatan ini selain rutin untuk mengisi seniornya yang pensiun juga mempersiapkan pergantian panglima TNI 2013 nanti. Baik Marsetio maupun Ida Bagus berpeulang menjadi pimpinan pucuk TNI. "Tapi, kalau diurutkan rotasi rutinnya, maka giliran berikutnya adalah dari TNI AU. Dengan begitu, Ida Bagus lebih berpeluang," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi (Lesperssi) Indonesia Rizal Darmaputra Msi usai pelantikan di Jakarta kemarin.
   
Menurut Rizal, Ida Bagus adalah putra Bali pertama yang menjadi pimpinan puncak TNI AU. "Ini suatu hal yang fenomenal dan cukup luar biasa," katanya.
     
Ida Bagus lahir di Tabanan Bali, pada tanggal 20 Februari 1957. Diterima sebagai Calon Prajurit Taruna dan dilantik oleh Presiden Soeharto sebagai Letnan Dua (Letda) pada bulan Maret 1981. Selanjutnya mengikuti pendidikan Sekbang 27 dan diwisuda (Wing Day) sebagai Penerbang pada tahun 1981, Lemhannas (ACDSS-Australia) tahun 2005. Sebelum menjadi Dansesko TNI, Ida Bagus pernah menjabat sebagai Gubernur AAU, dan Asisten Personel KSAU.
     
Jika Ida Bagus yang akan menjadi the next panglima, maka akan muncul sejarah baru yakni putra Bali pertama yang jadi Panglima TNI. "Bagaimanapun juga ini satu hal yang membanggakan bagi warga Bali," katanya.
     
Meski begitu,  Marsetio tetap berpeluang. Selain sebagai lulusan AAL terbaik angkatan 1981, Marsetio juga bergelar doktor dari UGM dan alumni Asia Pacific Comando courses di Amerika Serikat. Marsetio lahir di Jakarta pada tanggal 3 Desember 1956, suku Jawa dan beragama Islam. "Tantangan masa depan TNI lebih pada maritime, terutama sengketa wilayah dan pelayaran di laut. Juga ancaman keamanan lintas laut," kata Rizal yang alumni IDSS Jenewa Swiss itu.
     
Bagaimana dengan KSAD yang juga ipar SBY Jenderal Pramono Edhie - Menurut Rizal, peluang KSAD sudah tertutup karena akan pensiun pada Mei 2013. "Maka, kita tunggu siapa pengganti KSAD, bisa saja urutan berubah setelah AL lalu AD lagi," katanya.
     
Panglima TNI sekarang dijabat Laksamana Agus Suhartono (AL), sebelumnya Jenderal Djoko Santoso (AD), sebelum Djoko Santoso dijabat Djoko Suyanto (AU) dan sebelum Djoko Suyanto diojabat Endriartono Sutarto (AD). (fal/rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden SBY Diminta Ingatkan Pemimpin Malaysia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler