jpnn.com - jpnn.com - Ketua DPP bidang Organisasi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) harus melakukan pendataan ulang pemilih.
Dia mengatakan, partainya punya data konkret mengenai beberapa kejanggalan dalam proses pemungutan suara di pilkada DKI Jakarta.
BACA JUGA: Sori, PDIP Ogah Ajak Partai Pak SBY Berkoalisi di DKI
Data itu akan disampaikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun KPUD sebagai upaya perbaikan. Terlebih menjelang putaran kedua pilkada DKI Jakarta 19 April 2017 nanti.
"Minimal KPUD melakukan pendataan ulang data pemilih tetap terutama di TPS yang kemarin itu sebagian warga tidak bisa menggunakan hak pilihnya," kata Djarot di markas DPP PDI Perjuangan di Jakarta Pusat, Sabtu (18/2).
BACA JUGA: Di Putaran I saja, Banyak Pendukung Agus Nyoblos Anies
Dia mengatakan, upaya itu harus diumumkan ke publik. Hal ini penting sebagai upaya meningkatkan partisipasi pemilih.
"KPU juga bertanggung jawab meningkatkan partisipasi pemilih," kata calon wakil gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.
BACA JUGA: Hadapi Final, PDIP Ajak Parpol Pro Pemerintah Merapat
Menurut Djarot, memang partisipasi pemilih di DKI Jakarta pada putaran pertama kemarin luar biasa yakni mencapai 78 persen.
Namun, dia menegaskan, jika tidak ada persoalan yang menghilangkan hak konstitusional, partisipasi pemilih bisa menembus angka di atas 80 persen.
Menurut dia, dorongan peningkatan partisipasi pemilih ini dilakukan agar siapa pun nanti yang terpilih, mempunyai dasar legitimasi yang cukup kuat.
"Kami berharap di putaran kedua bisa lebih dari 80 persen," tegas Djarot yang sudah aktif kembali sebagai wakil gubernur DKI Jakarta itu.
Karenanya dia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan KPUD, Bawaslu maupun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trimedya: Pertemuan Mega dan SBY Bisa Saja Terjadi
Redaktur & Reporter : Boy