jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan aksi pembakaran karangan bunga dari warga yang ditujukan untuk dia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab, karangan bunga itu tak menganggu aksi May Day yang berlangsung Selasa (1/5).
“Ini maksudnya apa? Salahnya bunga itu apa pada mereka?” kata Djarot di Lapangan parkir eks IRTI Monas, Jakarta, Selasa (2/5).
BACA JUGA: Bunga Bertanya: Apa Salahku Sampai Kau Bakar?
Menurut dia, kalimat yang terdapat di dalam karangan bunga tidak mengandung ujaran kebencian. Karenanya, karangan bunga yang banyak jumlahnya itu tidak perlu dibakar.
“Apakah ucapan-ucapan itu menyakiti hati mereka? Apakah ucapan-ucapan itu mengandung unsur-unsur ujaran kebencian, unsur-unsur SARA? Kan tidak, ya,” tuturnya.
BACA JUGA: Membakar Karangan Bunga Berarti Merusak Rasa Cinta
Politikus PDI Perjuangan itu pun menilai aksi pembakaran karangan bunga merupakan perbuatan yang tidak baik. Dia menyayangkan aksi May Day justru diwarnai dengan peristiwa pembakaran karangan bunga.
“Saya prihatin dengan demo yang sebetulnya bisa berjalan dengan damai, kondusif, yang benar-benar memperjuangkan hak buruh dan dinodai hal-hal seperti itu, tidak baik,” ujar mantan Wali Kota Blitar itu.
BACA JUGA: Pembakaran Karangan Bunga Ahok-Djarot Cermin Tergerusnya Demokrasi
Djarot menambahkan, karangan bunga dikirimkan dengan rasa cinta. Karenanya, pelaku pembakaran seharusnya bisa menghargai itu.
“Sebetulnya harus introspeksi diri. Kita harus lebih arif, santu, saling menghargai. Jangan kemudian mengumbar kemarahan,” ucap Djarot.
Menurut dia, pembakaran karangan bunga itu ada kaitannya dengan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. “Pasti dong,” ungkap Djarot.
Pembakaran itu dilakukan oleh massa buruh pada saat peringatan May Day. Para buruh mengambil karangan bunga yang terletak di trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan.
Karangan bunga tersebut dikumpulkan buruh di tengah jalan. Massa buruh lantas membakarnya.
Di depan karangan bunga yang dibakar itu terdapat mobil komando bertuliskan Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI).(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Kembali Menerima Pengaduan Warga di Balai Kota
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar