Djoko Bantah Ada Informasi Awal Sebelum Pemboman

Minggu, 25 September 2011 – 23:32 WIB

JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menginstruksikan evaluasi dan investigasi internal terhadap jajaran kepolisian dan intelijen, pascainsiden bom bunuh diri di Solo, Minggu (25/9)Menurut SBY, seharusnya kejadian tersebut bisa dicegah, mengingat sudah ada informasi sebelumnya yang didapatkan oleh jajaran keamanan.

Namun Menkopolhukam Djoko Suyanto seolah meluruskan pernyataan Presiden yang dinilainya telah salah dipahami kalangan media

BACA JUGA: Aktivis Tuding Intelijen Polisi Pasif

"Itu maksudnya informasi sebelumnya dari kasus Ambon
Saya sendiri waktu itu sudah menghimbau jangan hanya fokus di Ambon saja

BACA JUGA: SBY Perintahkan Investigasi Internal di BIN dan Polri

Tapi daerah lain harus waspada juga
Jadi bagaimana itu (instruksi kewaspadaan) disikapi di daerah," kata Djoko di kantor Presiden, Minggu (25/9).

Djoko menegaskan, tidak mungkin pihak kepolisian dan intelijen mendiamkan suatu rencana aksi terorisme bila memang telah mengetahui informasi sebelumnya

BACA JUGA: BIN Harapkan Ulama Ikut Cegah Terorisme

Hanya saja, pihaknya memang telah meminta kewaspadaan tinggi di tiap daerah pasca aksi kerusuhan di Ambon beberapa waktu lalu.

"Nggak ada itu sudah ada informasi mau di bom gereja ituKalau begitu tidak ada dong ditangkap orang-orang itu (teroris)," kata Djoko.

Saat ditanyakan lagi mengenai pernyataan SBY yang meminta evaluasi internal Polri dan BIN karena diketahui sudah mendapat informasi sebelumnya tentang akan adanya pemboman, Djoko mengatakan, maksud Presiden adalah kewaspadaan harus ditingkatkan dan tidak hanya puas pada satu informasi saja.

"Saya tidak mau kamu konfrontir saya dengan PresidenItu tidak benar," tegas Djoko pada wartawan.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Bomber Gereja Terekam CCTV


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler