Perolehan medali yang dikumpulkan DKI itu memang tak terkejar lagi rival-rival DKI. Jabar yang sempat mengancam determinasi kontingen Ibu Kota ternyata hanya bisa mengumpulkan 102 emas, 76 perak, 101 perunggu. Sementara Jatim gagal mempertahankan statusnya sebagai juara bertahan karena hanya mendapatkan 87 emas, 88 perak, 83 perunggu.
Ya, hingga hari terakhir pelaksanaan PON 2012, DKI memang masih terlihat perkasa. Skuad ibukota masih saja sukses mendulang medali dari cabor golf, akuatik dan balap sepeda. Golf, ikut menyumbang 1 emas dan 1 perunggu. Akuatik, lewat tim polo air putra juga sukses mendulang 1 emas. Sementara balap sepeda, ikut menyumbang perunggu.
”Kami sudah hitung-hitungan. DKI sudah pasti juara umum,” tutur Edy Widodo, ketua kontingen DKI Jakarta, tadi malam (20/9).
Pria berkacamata itu mengaku agak kaget dengan hasil ciamik ini. Maklum, sepanjang PON Riau 2012 ini, DKI start sangat lambat. Di awal penampilannya, kontingen ibukota sempat tercecer di posisi 5 besar. Kalaupun ada perbaikan, slotnya tidak bisa melebihi 3 besar klasemen. Selalu saja, DKI ada di bawah bayang-bayang Jawa Barat dan Jawa Timur.
”Saat kami tertinggal, semua petinggi selalu rapat tiap jam. Hasil evaluasinya DKI butuh jasa psikolog. Ini yang kami mainkan. Alhamdulillah berhasil,” ungkapnya.
Penggunaan jasa psikolog ini ternyata mampu mendongkrak raihan medali DKI. Utamanya, pada cabor-cabor andalan yang bukan nomor terukur seperti biliar, tenis, boling, golf, basket, voli, softball, dan bisbol. Hasilnya, sebagian besar cabor tadi bisa mendulang banyak emas. Yang terbanyak, datang dari senam (13 emas), atletik (6), terbang layang (8), boling (6), golf (7) dan selam (6).
Meski begitu, total medali yang diraih DKI di PON 2012 ini masih kalah bila dibandingkan dengan hasil PON 2008. Kala itu, DKI ada di peringkat dua besar dengan 119 emas, 117 perak, 122 perunggu. Kalah dari Jawa Timur yang sukses mendulang 139 emas, 113 perak, 111 perunggu.
”Yang terpenting gelar juara umum bisa kami ambil. Sekarang kan peta persaingannya lebih merata. Jadi memang sulit menembus raihan 120 emas,” paparnya. (ags)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DKI Jakarta Juara Umum di Terbang Layang
Redaktur : Tim Redaksi