jpnn.com, JAKARTA - MPR akan menggelar acara Doa dan Dzikir Bersama di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 29 Agustus 2017.
Kegiatan itu menurut Sesjen MPR, Ma’ruf Cahyono, dilakukan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) MPR yang ke-72.
BACA JUGA: MPR Menyelenggarakan Lomba Constitutional Drafting Tahun 2017
Menurut Ma’ruf Cahyono semua kegiatan yang dilakukan di MPR sifatnya tidak hanya seremonial namun bagaimana kita juga merefleksikan diri setelah 72 tahun MPR berkiprah.
“Tentu proyeksi ke depan MPR harus lebih baik berkiprah dan berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
BACA JUGA: Juri Debat Konstitusi: Saya Optimistis, Indonesia Tak Akan Kekurangan Ahli Tata Negara
Diuraikan, dalam rangkaian HUT MPR sebelumnya telah didahului oleh berbagai kegiatan. Semua rangkaian kegiatan HUT, diisi dengan berbagai kegiatan yang reflektif dan proyektif terhadap perjalanan bangsa ke depan khususnya terkait implementasi, wewenang, dan tugas MPR.
Dari kegiatan itu diharapkan MPR bisa mendapatkan momentum agar ke depan MPR lebih kontributif dalam penyelenggaraan negara.
BACA JUGA: Perkenalkan, Ini Asep Zulkifli Hasan
“Sebagai salah satu bagian dari organ tata negara yang diberi mandat oleh konstitusi untuk melaksanakan wewenang dan tugas tentu saja MPR harus terus meneruskan menyesuaikan dengan perkembangan politik, tata negara, dan masyarakat,” paparnya.
Karena itu, HUT MPR ke-72 dimanfaatkan untuk reflektif dan proyektif.
Acara doa dan dzikir bersama sendiri, menurut Ma’ruf Cahyoni, adalah dalam konteks ingin bersyukur setelah 72 tahun MPR bisa berkiprah dan berperan.
“Kita berdoa semoga ke depan MPR tetap mampu menjalankan tugas dan wewenang konstitusional sesuai dengan harapan masyarakat,” harapnya.
Bila sesuai dengan harapan masyarakat maka kepercayaan terhadap MPR akan semakin baik sehingga keberadaannya memiliki peran yang semakin baik.
Diungkapkan, dalam acara dzikir dan doa bersama, MPR akan mengundang pimpinan-pimpinan lembaga negara, tokoh masyarakat, dan alim ulama.
“Karena ini dzikir dan doa maka acara itu juga melibatkan seluruh masyarakat,” ujarnya. “Kita bersama-sama melaksanakan doa itu,” tambahnya.
Pelaksanaan berada di salah satu gedung di komplek parlemen, menurut Ma’ruf Cahyono, untuk menunjukan upaya MPR ikut membangun satu kebersamaan dan toleransi sehingga MPR betul-betul memiliki performance di masyarakat bahwa ternyata MPR bisa melaksanakan kegiatan keagamaan. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Semua Driver GoJek dan Grab Bernama Asep Bertemu
Redaktur : Tim Redaksi