Doa dan Harapan Bang Ara untuk Yogyakarta demi Indonesia

Minggu, 01 Juli 2018 – 13:27 WIB
Syawalan dan Gelar Budaya bertema 'Merajut Kebhinnekaan, Merawat Pancasila' hasil kerja sama TMP, GP Ansor dan BMI di Yogyakarta, Sabtu (30/6). Foto: TMP for JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait punya harapan besar kepada Yogyakarta. Politikus muda PDI Perjuangan itu mengharapkan daerah berstatus istimewa tersebut terus menjadi miniatur Indonesia sekaligus contoh tentang daerah yang menjunjung Pancasila dan menghormati kebinekaan.

Maruarar menyampaikan hal itu ketika menghadiri Syawalan dan Gelar Budaya di Yogyakarta, Sabtu (30/6) malam. Acara bertema Merajut Kebhinnekaan, Merawat Pancasila hasil kerja sama TMP, Banteng Muda Indonesia (BMI) dan GP Ansor itu dihadiri ribuan warga Yogyakarta.

BACA JUGA: Maruarar Instruksikan Kader TMP Menangkan Hasanah di Jabar

“Kita doakan ke depan Pancasila makin kuat di Yogya ini karena miniatur Indonesia. Kita tahu Yogya ini dihuni berbagai macam suku, agama, etnis tapi persatuan tetap terjaga,” ujarnya.

Legislator PDIP yang akrab disapa dengan panggilan Ara itu mengaku bangga dengan rakyat Yogja. Menurutnya, masyarakat Yogya tak hanya santun, tapi juga yang sangat mencintai Indonesia dan Pancasila.

BACA JUGA: Mbak Puan, Mas Hasto & Bang Ara akan Semangati Massa Hasanah

“Tepuk tangan buat rakyat Yogya yang saya tahu penuh santun dan punya sejarah secara pas untuk perjuangan tegaknya Pancasila dan Indonesia,” katanya.

Ara dalam kesempatan itu juga mengajak hadirin untuk memperkuat pendidikan tentang nilai-nilai dan budaya kepada anak-anak yang akan menjadi generasi mendatang. Harapannya, Yogya yang dikenal sebagai Kota Pendidikan terus menghasilkan generasi masa depan yang patuh kepada orang tua, taat pada perintah agama, santun, punya semangat dan daya saing tinggi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tambah Usia, Begini Doa Bang Ara

Ara lantas mencontohkan sosok Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai pekerja keras. Jokowi -panggilan bekennya- yang dari kalangan masyarakat biasa bisa menjadi wali kota, gubernur bahkan presiden berkat ketekunan dan kerja keras.

“Pak Jokowi itu jadi inspirasi kita semua. Dia bukan anak presiden, bukan anak menteri, bukan anak jenderal, dia bukan anak konglomerat. Artinya besok besok anak tukang becak di Yogya, anak guru di atau anak siapa pun kalau kerja keras, tekun, doa pada wakunya bisa menjadi presiden seperti Bapak Jokowi,” ucapnya.

Ara juga mengenang dialognya dengan Kh Abdurrahman Wahid. Mulanya, Ara ketika hendak maju sebagai calon anggota legislatif sempat ditanya  oleh tokoh Nahdatul Ulama (NU) yang dikenal dengan panggilan Gus Dur itu.

Dalam dialog itu Gus Dur bertanya ke Ara tentang keputusannya maju sebagai caleg dari daerah pemilihan Jawa Barat XI yang meliputi Subang, Majalengka dan Sumedang. Daerah itu didominasi masyarakat Sunda yang mayoritas Islam.

Sedangkan Ara bersuku Batak dan beragama Kristen Protestan. Ara pun menjawab pertanyaan Gus Dur bahwa dirinya merasa nyaman bersahabat dengan kalangan muslim.  

“Saya katakan ke Gus Dur, saya menemukan saudara-sudara saya umat Islam yang sangat bersahabat yang sangat cinta perdamaian. Itu yang saya lihat,” tuturnya.

Menurut Ara, sahabat-sahabatnya dari kalangan muslim juga sangat terbuka menerima perbedaan. “Dan menurut saya, Pancasila adalah kado yang terindah dari umat Islam Indonesia kepada rakyat Indonesia,” katanya.

Sedangkan Ketua TMP Yogyakarta Adi Prasetya menambahkan, kegiatan Syawalan dan Gelar Budaya itu dihadiri sekitar 5.000 orang. Di antaranya dari Majelis Dzikir Pondok Pesantren Al Hadi Sleman, serta dari anggota TMP dan BMI.

Adi dalam kesempatan itu juga menyampaikan pentingnya penguatan budaya. Menurutnya, Yogyakarta yang dikenal juga sebagai Kota Budaya memiliki beragam kultur dari berbagai daerah yang bisa tumbuh dan berkembang secara berdampingan.

“Penguatan budaya ini sangat penting terus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Budaya selain merupakan kepribadian bangsa, juga sebagai pendekatan menangkal paham-paham intoleran dan radikal yang bisa memecah belah bangsa Indonesia,” pungkasnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TMP Bakal Merahkan Kampanye Akbar Hasanah di Karawang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler