JAKARTA - Setelah berhasil merampungkan dobel track sisi utara, Pemerintah akan melanjutkan pembangunan dobel track sisi selatan Pulau Jawa. Yakni dari Kota Cirebon, ke Jogjakarta, Solo dan Madiun. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memulai pembangunan ruas utara itu mulai tahun 2015.
Kepastian itu dikatakan oleh Menteri Perhubungan E.E Mangindaan. Menurut Mangindaan anggaran pembangunan sisi selatan sudah di masukkan di RAPBN 2015. Namun kini masih di bahas di DPR RI. "Masih dalam pembahasan," ujarnya.
Mangindaan mengatakan pembangunan jalur Selatan diusahakan lebih cepat dari jalur Utara. Pasalnya panjang jalur itu hanya 620 km. Sedangkan total jalur utara panjangnya 727 km.
Kemenhub pun mentargetkan pada tahun 2017 jalur itu sudah terhubung. "Mudah-mudahan pertengahan 2017 sudah rampung dan bisa digunakan," jelasnya.
Dia mengatakan sampai saat ini sudah ada dua ruas jalur selatan yang sudah beroperasi. Yakni Larangan-Purwokerto sepanjang 73 km dan Kutoarjo-Solo sepanjang 123 km. Sedangkan saat ini yang sedang berjalan pembangunan di Cirebon menuju Larangan sepanjang 57 km.
Menurut Mangindaan, pihaknya berusaha untuk mempercepat pembangunan jalur ganda itu. Namun kendalanya tetap pada masalah klasik. Yakni pembebasan lahan. Dia mencontohkan di jalur utara. Menurut Mangindaan seharusnya penyelesaian ganti ruginya bisa cepat. "Namun kami harus mendatangi satu per satu warga by name by address," tuturnya.
Selain melakukan pembangunan, Kemenhub berencana menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api yang sudah lama mati. Yakni mulai dari Pulau Sumatera sampai Pulau Jawa. Harapannya dengan kembali aktifnya jalur-jalur itubisa menjadi penghubung antar kota.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan banyak jalur kereta api yang dulu berfungsi namun kini mati. Seperti jalur kereta api dari Lampung menuju ke Sumatera Utara. Selain di Sumatera, di pulau Jawa pun kondisinya sama. "Akan kami maksimalkan jalur-jalur yang sudah lama tidak digunakan. Itu bagian dari rencana induk perkeretapian," jelasnya.
Menurut Bambang , revitalisasi akan dimulai di pulau Jawa. Tepatnya di Jawa Tengah. Salah satunya yakni di jalur Kedungjati Grobogan-Tuntang Semarang-Ambarawa Semarang. Panjang lintasan itu 36,7 km.
BACA JUGA: Pencabutan Subsidi BBM untuk Ekonomi Indonesia Lebih Maju
Bambang menjelaskan jalur itu merupakan lintasan paling tua kereta api di Indonesia. Dulu terdapat rel membentang yang menghubungkan tiga tempat itu. Kini sudah banyak rel yang terkibur tanah dan bahkan hilang ditindas hunian. "Sudah ada sebelum merdeka," jelasnya.
Selain itu, kata dia, jalur itu merupakan jalur wisata. Sebab menghubungkan ke stasiun Ambawara. Yang kini dijadikan untuk wisata kereta api. "Ambarawa museum kereta api terbesar di asia tenggara," paparnya
Bambang mengatakan, proses revitalisasi itu bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemda setempat. Pembangunannya dilakukan oleh Kemenhub, sedangkan pembebasan lahan tugas dari walikota atau bupati.
Kini proses pembebasan lahan sedang berjalan. Makmur mengatakan pihaknya sudah mendata jumlah bangunan dan Kepala Keluarga (KK) yang akan mendapatkan ganti bongkar. Total warga yang akan menerima ganti bongkar rumah sekitar 160 KK. Menurut dia, pemerintah hanya akan menyediakan uang untuk membongkar rumah. Karena tanah itu merupakan akses kereta api.
Ke depannya, menurut Bambang, jalur itu akan sangat menguntungkan bagi daerah setempat. Sebab akan dilewati oleh kereta penumpang dan barang. Selain itu akan beroperasi kereta api wisata.
"Akan sangat menguntungkan. Karena akan banyak hotel-hotel baru dibangun sehingga memberikan pemasukan bagi daerah," terangnya.
Lebih lanjut dia mentargetkan, akhir bulan Agustus atau awal September semua lahan sudah bisa dibebaskan. Setelah itu pembangunan akan dikebut. Makmur berharap akhir tahun jalur itu sudah bisa digunakan.
Setelah Kedungjati Grobogan-Tuntang Semarang-Ambarawa Semarang, Kemenhub akan melakukan revitalitalisasi jalur yang lain. Yakni Semarang ke Demak setelah itu menuju ke Rembang. Selain itu Purwokerto menuju Wonosobo. "Harapannya pemda dan stake holder bisa turut membantu," kata dia. (aph)
BACA JUGA: Banyak Perumahan Tidak Berizin
BACA JUGA: Kesalahan Tata Ruang Penyebab Infrastruktur Buruk
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpera Gelar Pameran Rumah Murah di Berbagai Daerah
Redaktur : Tim Redaksi