jpnn.com, JAKARTA - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Pondok Indah dr. Ashwin Kandouw mengatakan bahwa isu kecurangan tentang pemilihan umum dapat memicu gangguan mental baik bagi peserta Pemilu 2024 maupun masyarakat pendukung secara umum.
“Tentu saja kalau ada isu mengenai kecurangan itu, kalau untuk bisa menerima, karena berarti dia merasa seharusnya dia menang seperti itu,” kata Ashwin melalui webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: KRL Tabrak Mobil Sedan di Perlintasan Tanah Kusir, KCI Pastikan Tak Ada Gangguan
Gangguan mental yang dimaksud misalnya kecemasan berlebihan. Dokter yang merupakan lulusan Spesialis Kesehatan Jiwa Universitas Indonesia itu menuturkan gangguan mental tidak hanya dapat terjadi pada para calon pemimpin saja, tetapi, juga pendukung salah satu pasangan calon jika dia fanatik atau mengeluarkan usaha lebih untuk mendukung pilihannya.
Ashwin mengingatkan karena gangguan jiwa dapat mengenai siapa saja, maka masyarakat diharapkan untuk tidak stres karena dapat membuat mental menjadi rentan.
BACA JUGA: Cek TPS, Kapolda Irjen Albertus Rachmad Pastikan Sumsel Siap Laksanakan Pemilu
“Kalau dia stres, dia cemas, dia salah takut pilihannya salah dan itu akan membuat negara ini hancur berantakan padahal tidak perlu seperti itu,” kata dia.
Sedangkan bagi para calon pemimpin, dia mengingatkan agar tetap menjaga kestabilan mentalnya karena stres yang tidak tersalurkan dengan baik dapat memicu calon terkena sejumlah diagnosis seperti cemas berlebihan, depresi hingga psikosis.
BACA JUGA: Dorong Pemanfaatan Lahan Rawa, Kementan Gandeng Petani Muda
Gangguan mental, kata Ashwin, jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan efek buruk yang berkepanjangan.
“Cemas itu bisa panjang, depresi itu bisa panjang, psikosis bahkan bisa panjang sekali. Jadi sebaiknya cepat dikenali dan cepat diatasi biar bisa diberikan tatalaksana yang tepat sehingga harapannya bisa mengatasi kondisinya,” kata dia. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TPN Ganjar: Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Masif di Pemilu
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan