Dokter Lokal Ogah Turun ke Desa, Brasil Krisis Tenaga Medis

Senin, 26 November 2018 – 02:05 WIB
Ilustrasi dokter. Foto: Pixabay

jpnn.com, BRASILIA - Brasil bergerak cepat mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan para dokter dan perawat Kuba. Dalam waktu tiga hari, rezim Presiden Jair Bolsonaro telah merekrut ribuan tenaga medis. Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan bahwa kini sekitar 92 persen kebutuhan telah terpenuhi.

Saat ini sekitar 17.500 orang terdaftar sebagai tenaga medis pengganti dokter dan perawat asal Kuba. Selain itu, ada sekitar 8.000 dokter yang sudah dikirim ke kota-kota tertentu.

BACA JUGA: Dianggap Budak, Ribuan Pekerja Medis Kuba Tinggalkan Brasil

Selama ini, para dokter dan perawat Kuba bertugas di desa-desa miskin dan daerah pedalaman. Lokasi-lokasi itu biasanya dihindari para dokter dan perawat Brasil. Mereka lebih memilih bekerja di kota.

Menurut Reuters, pemerintah Brasil membuka lowongan tenaga medis untuk warganya sampai 7 Desember. Namun, Albert Ko, pakar epidemi Yale School of Public Health, tidak yakin kebutuhan itu bisa terpenuhi sebelum seluruh dokter dan perawat Kuba hengkang.

BACA JUGA: Hasil Laga Uji Coba: Brasil dan Argentina Beda Nasib

''Brasil mencetak banyak tenaga dokter. Tapi, distribusinya tidak seimbang,'' ujar Ko seperti dikutip The Guardian, Sabtu (24/11).

Selain ogah ditugaskan di tempat terpencil, para dokter dan perawat Brasil cenderung hanya mau melayani orang kaya. Itu jauh berbeda dengan karakteristik dokter dan perawat Kuba.

BACA JUGA: Museum Nasional Brasil Dilalap Api, Pemerintah Disalahkan

Brazilian Association of Collective Health mengungkapkan bahwa sekitar 10 persen kota di Brasil bergantung pada dokter dari Kuba. Misalnya saja di Maranhao yang sebagian wilayahnya adalah hutan Amazon.

Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Maranhao Carlos Lula tidak rela jika 471 dokter asal Kuba yang bertugas di kotanya juga angkat kaki dari Brasil. ''Imbasnya bakal luar biasa buruk,'' keluhnya.

Penggagas program Health and Happiness, Caetano Scannavino, mengimbau pemerintah Brasil tidak gegabah. Mengusir tenaga medis Kuba dan membiarkan mereka meninggalkan para pasien tiba-tiba adalah keputusan yang tidak bijaksana. Sebab, akan ada banyak pasien yang telantar. Tidak hanya di satu atau dua kota, tapi hampir di seantero Brasil.

''Bukan Kuba yang harus bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat Brasil, tapi pemerintah,'' tegas Scannavino.

Ada sekitar 50 ribu dokter dan perawat yang dikirim Kuba ke luar negeri. Sekitar 20 ribu ada di Brasil. Yang lainnya berada di sekitar 67 negara. Mayoritas ada di negara-negara Amerika Selatan. Jika terjadi bencana di wilayah regional itu, Kuba biasanya siap menolong dengan mengirimkan tim medis tanpa biaya.

Tidak semua perjanjian sama seperti Brasil. Ada program-program tertentu yang tak perlu melakukan pembayaran seperti Brasil. Misalnya saja dengan Venezuela. Timbal baliknya adalah pemberian harga minyak yang murah untuk Kuba. (sha/c7/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 200 Tahun Sejarah Brasil Lenyap Dalam Semalam


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Brasil   tenaga medis   Kuba  

Terpopuler