Dokter Spesialis Jantung Mengelola Rumah Baca, Gratis

Kamis, 11 Januari 2018 – 00:12 WIB
Dokter M Yusuf Suseno (dua dari kiri) bersama pengelola dan anak-anak di Rumah Baca Cokelat Lempongsari, Semarang. Foto: Dok Pribadi

jpnn.com - Di sela kesibukannya sebagai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah SMC RS Telogorejo, Semarang, Jateng, Yusuf Suseno merintis rumah baca yang diperuntukkan bagi anak-anak di kampungnya. Namanya Rumah Baca Kopi Cokelat. Seperti apa?

NIKEN PRAHASTIWI - Semarang

BACA JUGA: Najwa Shihab Ingin Segera ke Perbatasan

RUMAH Baca Kopi Cokelat berada di Jalan Lempongsari I RT 03 RW 02 Gajah Mungkur, Semarang. Setiap harinya selalu ramai anak-anak yang datang untuk membaca buku.

Selain membaca buku, Tri Purwaningsih selaku pengurus Rumah Baca Kopi Cokelat juga siap membantu jika ada anak-anak yang ingin mengerjakan PR (pekerjaan rumah) atau mengaji di rumah baca.

“Karena di sini memang ramai anak-anak, jadi saya sesuaikan keinginan mereka. Jika ada yang ingin mengerjakan PR atau ada yang ingin diajari mengaji bisa saya bantu. Tiap harinya ada 7 hingga 30 anak datang ke sini. Mereka biasanya dari RT 01, RT 02 dan RT 03 yang tak jauh dari rumah baca ini,” kata Tri Purwaningsih kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Untuk meramaikan Rumah Baca Kopi Cokelat, Tri juga mengadakan beberapa kegiatan khusus untuk anak-anak setiap seminggu sekali.

Misalnya, menggelar lomba mewarnai dan lomba mengaji. Selain itu, pada Hari Ibu Desember 2017 lalu, digelar lomba menulis puisi untuk ibu. Kegiatan ini mendapat dukungan positif dari para orangtua.

Dijelaskan, Rumah Baca Kopi Cokelat didirikan oleh dr M Yusuf Suseno SpJP, yang berprofesi sebagai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Berawal dari hobinya membaca dan memiliki banyak buku, kemudian ia berkeinginan untuk mendirikan rumah baca.

“Ya, agar buku yang pernah saya baca, bisa dibaca juga oleh orang lain,” kata Yusuf Suseno.

Dia mengatakan, saat ini rumah baca juga menerima donasi buku dari siapapun yang ingin menyumbang.

Karena kesibukannya sebagai seorang dokter, maka ia mencari seseorang yang siap mengurus rumah baca ini.

Yakni, Tri Purwaningsih yang akhirnya berperan penting dalam membantu berdirinya Rumah Baca Kopi Cokelat.

“Awalnya saya melihat iklan lowongan kerja sebagai admin. Setelah mendaftar dan langsung diterima, saya ikut merancang mau dibikin seperti apa rumah baca ini. Terus saya bikin blog, Facebook dan Instagram. Kemudian promosi. Alhamdulillah respons masyakat sangat baik,” jelas Tri Purwaningsih.

Dijelaskan, nama Rumah Baca Kopi Cokelat dipilih, karena ke depannya, tempat ini juga akan disulap menjadi kafe.

Sehingga kopi dan cokelat bisa sebagai teman membaca di rumah baca ini. Dengan begitu, harapannya pengunjung makin nyaman membaca di Rumah Baca Kopi Cokelat.

“Jadi, ke depannya ada rumah baca, rumah berbagai Ilmu atau sharing ilmu, serta mini kafe,” katanya.

Saat ini, sudah ada koleksi buku 800 -900 yang diperoleh dari donasi yang kebanyakan buku anak-anak. Namun ada juga buku novel, sejarah dan agama.

Harapan ke depannya, Rumah Baca Kopi Cokelat ini makin dikenal masyarakat dan makin banyak pengunjungnya. “Semoga rumah baca ini akan semakin memberikan banyak manfaat,” harapnya. (*/aro)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler