jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengharapkan kondisi Indonesia tidak bergejolak seperti 1998 pascadolar AS menyentuh Rp 14.600 terhadap rupiah. Fadli meminta semua pihak tetap mengutamakan persatuan dalam peristiwa ini.
“Mudah-mudahan, kalau kejadian dalam arti huru-hara itu tidak terjadi. Kita harus menjaga bersama persatuan,” kata Fadli di sela-sela proses tes kesehatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (13/8).
BACA JUGA: Tim Jokowi Tugaskan Farhat Abbas Ladeni Fadli Zon
Meski demikian, politikus Gerindra ini menyadari melemahnya rupiah di tangan Joko Widodo akan membahayakan ekonomi bangsa. Dia menganggap peristiwa ini akan memberikan efek domino pada lapangan kerja, perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.
“Saya kira semakin sulit sekarang, apalagi yang pinjaman mereka dalam bentuk US Dollar, akan semakin sulit. Ini harusnya pemerintah punya satu strategi untuk melakukan intervensi," kata Fadli.
BACA JUGA: Fadli Tak Mau Bawaslu Garap Sandi soal Tuduhan Andi Arief
Fadli melihat pemerintahan saat ini tidak menunjukkan eksistensinya dalam menekan kenaikan dolar AS. Belum lagi, kata Fadli, pemerintah terkesan abai dalam mengangkat ekonomi negara berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan.
"Mencari lapangan kerja susah, ada pekerjaan diambil oleh buruh asing, kemudian harga-harga yang membumbung tinggi, mulai dari harga rumah tangga, BBM naik, listrik naik, semua naik, pajak naik, dan ini menimbulkan daya beli lemah," tandas Fadli.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Fadli Zon: Ya Minggu Ini, Karena Memang Kebutuhan Vital
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Anjlok Lagi, Bu Menkeu Singgung Lira Turki
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga