Donald Trump Pegang Bukti Bahwa Ini Semua Salah Tiongkok

Selasa, 28 April 2020 – 15:38 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Deadline

jpnn.com, WASHINGTON - Saat ini hampir satu juta warga Amerika Serikat masih terinfeksi virus corona. Meski begitu, Presiden Donald Trump malah menghabiskan energi dan perhatiannya untuk mencari-cari kesalahan Tiongkok.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Senin (27/4), Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat tengah melakukan penyelidikan sangat serius terhadap apa yang terjadi.

BACA JUGA: Donald Trump Mengaku Tahu Kondisi Kim Jong-un, tetapi...

"Kami sedang melakukan penyelidikan yang sangat serius. Kami tidak puas dengan Tiongkok," kata Trump.

"Ada banyak cara untuk membuat mereka bertanggung jawab."

BACA JUGA: Donald Trump: Kami Melakukan Penyelidikan Sangat Serius

"Kami yakin bahwa dulu sebenarnya bisa dihentikan di sumbernya. Seharusnya bisa cepat dihentikan dan tidak menyebar ke seluruh dunia," tambah dia lagi.

Trump tidak menjelaskan manfaat dari penyelidikan tersebut bagi 804.011 warga negara Amerika Serikat yang saat ini masih berjuang melawan virus tersebut.

BACA JUGA: Donald Trump Isyaratkan Misteri Soal Kim Jong Un Segera Terkuak

Sejak beberapa bulan lalu, Trump dan jajarannya terus melontarkan pernyataan terkait virus corona yang memojokkan Tiongkok.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Amerika Serikat sangat yakin bahwa Beijing tidak segera melaporkan kemunculan wabah itu dan menutup-nutupi potensi betapa berbahayanya penyakit pernapasan yang disebabkan virus tersebut.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan seluruh bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona bukan berasal dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib.

Tidak jelas, tambah Chaib, bagaimana virus itu melompati penghalang spesies ke manusia, tetapi tentu saja ada inang hewan perantara.

"Kemungkinan besar virus itu memiliki wadah ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus beralih dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan." (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler