jpnn.com, WASHINGTON - Tidak tahan terus menerus dikritik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan Gedung Putih untuk berhenti berlangganan surat kabar The New York Times. Instruksi itu juga berlaku untuk semua instansi pemerintah federal AS.
"The New York Times surat kabar palsu, kami bahkan tidak menginginkannya lagi di Gedung Putih," ujar Trump kepada Fox News, Senin malam (28/10).
BACA JUGA: Trump Berencana Siarkan Video Penyerbuan Persembunyian Abu Bakr al-Baghdadi
Kamis pekan sebelumnya (24/10), hal yang sama juga dinyatakan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham. "(Kami) tidak akan memperpanjang langganan di semua lembaga federal untuk menghemat biaya pajak senilai ratusan ribu dolar," kata Stephanie seperti yang dimuat CNN, Rabu (30/10).
Menurut The Wall Street Journal, langkah ini dilakukan Trump karena The New York Times selalu menyiarkan berita negatif, terutama soal pertarungan menuju Pilpres AS 2020. Trump bahkan menyebut surat kabar tersebut telah memberikan informasi palsu atau hoaks.
BACA JUGA: Ngebet Lengserkan Trump, Politikus Demokrat Malah Ketahuan Selingkuh
"Anda cukup melihat New York Times dan melihat jenis pelaporan yang mereka lakukan, ternyata semuanya salah," tegas Trump.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) The New York Times Meredith Levien menanggapi dengan santi amarah sang presiden. Dia menyebut Trump pembaca The New York Times paling setia.
BACA JUGA: Donald Trump: Abu Bakar al-Baghdadi Merintih dan Menangis sebelum Tewas
"Dia (Trump) mungkin pembaca kami paling setia, dan saya pikir orang-orang mengikuti jejaknya," tutur Levien. (rmol/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil