Dongkrak Produktivitas, Petani Deli Serdang Diajarkan Buat Kompos Organik CSA

Rabu, 19 Oktober 2022 – 11:29 WIB
Sebagai salah satu penerima manfaat SIMURP, BPP Jaharun Kabupaten Deli Serdang melaksanakan pelatihan pembuatan kompos dari kohe. Foto: Kementan

jpnn.com, DELI SERDANG - Pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, kian meningkat dari tahun ke tahun.

Terlebih dengan kehadiran Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) melalui teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim.

BACA JUGA: Rayakan Prestasi Besar Petani, Pengusaha Beras Gelar Turnamen Badminton

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat mendukung Program SIMURP, karena melalui CSA yang ramah lingkungan terbukti dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, meningkatkan intensitas pertanian (IP) serta menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Yang paling pentingnya adalah CSA dapat meningkatkan kesejahteraan petani terutama di daerah irigasi (DI) atau daerah rawa (DR),” ujar Mentan.

BACA JUGA: Adzan Romer Menodongkan Senjata Api kepada Ferdy Sambo

Melalui Program SIMURP diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien serta tanpa bergantung pada kondisi iklim yang berubah.

Mentan juga menegaskan jika sektor pertanian akan makin kuat apabila didukung riset dan inovasi yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Emosi Bharada E Mendidih Saat Mau Menembak Brigadir J dan Menjawab Siap, Komandan

Dia juga menegaskan petani Indonesia harus mengikuti perkembangan teknologi di era 4.0.

"Petani Indonesia tidak boleh tertinggal karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi yang dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Mentan.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Program SIMURP utamanya ditujukan untuk membangun resiliensi ketangguhan pertanian Indonesia terhadap kondisi iklim yang terus berubah saat ini.

Teknologi CSA merupakan kunci andalan SIMURP dan memiliki dampak yang positif untuk pertanian. CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan pendapatan petani,” ujar Dedi.

CSA juga terbukti mampu membantu ribuan para petani di daerah.

"CSA berhasil melahirkan petani-petani cerdas yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang selalu berubah-ubah,” kata Dedi lagi.

Sebagai salah satu penerima manfaat SIMURP, BPP Jaharun Kabupaten Deli Serdang baru-baru ini telah melaksanakan pelatihan pembuatan kompos dari kohe.

Selain pembuatan kompos, petani setempat juga diajarkan praktek streadman benih.

"Stredman benih bertujuan untuk melindungi bagian tanaman yang dijadikan benih dalam bentuk biji, pucuk,setek,umbi dari serangan hama dan patogen," ujar Koordinator BPP Jaharun Rusianna Purba.

Rusiana memaparkan pembuatan kompos kohe diawali dengan menyiapkan kotoran sapi di bawah atau sekam padi di atasnya, selanjutnya menaburkan dekomposer secara merata.

"Terakhir, molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan lalu diaduk sampai rata," ujarnya.

Pelatihan seperti ini sangat bermanfaat buat para petani. Apalgi semenjak kenaikan bahan bakar akhir-akhir ini, sangat berpengaruh terhadap petani.

Harga-harga seperti pupuk dan lainnya otomatis menjadi naik.

"Dengan adanya pelatihan ini, para petani minimal bisa menekan cost produksi dari sisi pupuk. Ini cukup membantu untuk mengurangi biaya yang harus mereka keluarkan selama melakukan aktivitas pertanian," ujarnya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Alasan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Dedi Mulyadi? Ini


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler