jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo merasa yakin mampu mengendalikan penyebaran corona baru, agar tidak keluar dari kompleks Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD.
Menurut dia, upaya mencegah penularan COVID-19 agar tidak keluar kompleks Secapa TNI AD tergolong mudah. Berbeda hal jika penyebaran COVID-19 berada di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Surabaya Masih Perlu PSBB, Doni Monardo Diharapkan Segera Bertindak
"Di Secapa itu bisa dilokalisir. Artinya cara penanggulangannya tidak sesulit berada di tengah masyarakat," tutur Doni saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/7).
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika Perkasa telah menghubunginya untuk melakukan koordinasi mencegah penularan COVID-19 keluar kompleks Secapa TNI AD.
BACA JUGA: Wanita Lempar dan Ancam Sobek Quran, Ini Kata Kapolres
Dia berharap dengan adanya kerja sama semua unsur, dapat membantu tenaga medis dalam menyembuhkan para pasien yang dinyatakan positif virus corona.
"Kerja sama oleh unsur medis di lapangan mudah-mudahan bisa membantu," terang dia.
BACA JUGA: Pak Yuri Beri Kabar Baik soal Klaster Secapa AD
Doni pun menjelaskan, ribuan pasien positif COVID-19 di Secapa TNI AD dalam kondisi baik.
Mereka bisa melakukan aktivitas normal, tetapi tetap berada di lingkungan Secapa TNI AD.
"Mereka semuanya hampir dalam kondisi fit," pungkas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut, pihaknya menemukan kasus baru konfirmasi positif sebanyak 1.262 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD.
Dari ribuan kasus itu, sebanyak 17 menjalani rawat inap di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat.
"Hasil koordinasi terakhir dan pengecekan dengan klaster Secapa TNI AD, dari 1.262 kasus konfirmasi positif dan 17 yang dirawat di rumah sakit," ucap Yuri dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Jumat.
Yuri menjelaskan, ribuan pasien yang dinyatakan positif itu dalam kondisi baik. Mereka tidak memiliki gejala seperti batuk dan demam.
"Saat ini kondisi yang dirawat sudah membaik. Sudah tidak ada lagi yang demam, panas, kemudian keluhan batuk juga minimal," ungkap dia. (mg10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan