jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo resmi menyandang gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Sabtu (27/3).
Doni mengaku akan terus berkomitmen melestarikan longkungan. Tentara berpangkat Letnan Jenderal TNI itu menerima dokter kehormatan dalam share keputusan senat akademik Institut Pertanian Bogor Nomor 21/IT3.SA/PT/2020 tentang Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa.
BACA JUGA: Puji Pemprov Bangka Belitung, Doni Monardo: Jangan Lengah!
Surat itu awalnya dibacakan Sekretaris Senat Akademik IPB Muhammad Syukur. Kemudian diserahkan oleh Rektor IPB Arif Satria kepada Doni Monardo.
Eks Danjen Kopassus itu saat menerima surat keputusan menunduk kepada Arif.
BACA JUGA: Matsari Melihat Leher Istri Ada Bekas Kecupan, Sudah 3 Kali Begituan dengan Selingkuhan
Usai menerima surat keputusan itu, Doni menceritakan pengalamannya merawat dan melestarikan lingkungan.
Alumnus Akpol 1985 itu menyampaikan pertama kali mencintai alam dan mengaplikasikannya dalam program saat aktif pada kegiatan militer.
Hal itu disampaikannya saat menyampaikan orasi ilmiah berjudul Model Tata Kelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
"Pengalaman bertahun-tahun berlatih di hutan dan penugasan operasi militer di beberapa daerah memuat saya mengenal beberapa jenis tanaman. Hingga saya berkomitmen menanam dan melestarikan tanaman di mana pun saya berada," kata Doni menyampaikan orasinya.
Doni menceritakan aktivitas menanam pohon dimulai di Brigade Infranteri Para Raider III/Tri Budi Sakti Kostrad di Kariango, Sulawesi Selatan.
Saat itu, Kariango merupakan lahan yang tandus. Dia pun menanam sejumlah pohon.
"Dilanjutkan dengan pembibitan trambesi serta menanamnya di Kapangan Karebosi dan Bandara Sultan Hasanuddin," kata dia.
Eks Danjen Paspampres itu juga melanjutkan kebiasaannya saat dipindahtugaskan ke Jakarta, saat mengawal Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Doni mengaku membuat kebun bibit trambesi di Cikeas pada akhir November 2008.
"Dan pada peringatan 17 agustus 2009, bibit trambesi dibagikan di Istana Merdeka. Selanjutnya 2010 saya mengembangkan kebun bibit di Rancamaya, seribu bibit trambesi ditanam di Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dan DKI. Termasuk di sepanjang jalan Kota Kudus, Jawa Tengah," kata dia.
Selanjutnya, Doni membagikan 100 ribu bibit sengon gratis kepada masyarakat, termasuk warga terdampak erupsi di Yogyakarta dan Jateng.
Setahun kemudian, Doni mendirikan Paguyuban Budiasi di Sentul, lahan milik pinjaman. "Sampai hari ini, Paguyuban Budiasih memproduksi lebih dari 20 juta pohon," katanya. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga