jpnn.com, SAMARINDA - Donny dan Gayatri, pasangan suami istri yang baru menikah siri Agustus 2017 lalu ini diduga telah menyiksa bayi Muhammad Mifzal Pahlevi (9 bulan) hingga tewas.
Ya, tubuh bayi Mifzal saat dibawa ke rumah sakit sudah penuh luka, lebam dan bolong. Kejadian miris ini menghebohkan warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda Kota, Kaltim.
BACA JUGA: Siswi Layani Kencan Singkat, Digerebek Bajunya Acak-acakan
Namun, kedua orangtua yang kini mendekam di penjara itu membantah telah menyiksa bayi Mifzal. Mifzal yang meninggal Kamis malam (1/2) disebut pasangan itu disebut tewas karena alergi.
Kemarin (4/2), Kaltim Post (Jawa Pos Group) menemui Gayatri (26) dan Donny (25), di Polsek Samarinda Ilir, tempat keduanya ditahan.
BACA JUGA: iPhone X Dijual Hanya Rp 500 Ribu
Donny membantah semua tuduhan yang disematkan ke dia. “Dia (Mifzal) alergi kulit dan susu,” elak Donny.
Kaltim Post sempat menanyakan luka-luka yang ditemukan di tubuh korban. Namun, pria yang bekerja sebagai pengantar air (galon) keliling itu menyebut, korban juga pernah jatuh dari ayunan di kamar dalam rumah dan dari motor.
BACA JUGA: SPG Ini Sudah Dihamili, Ternyata Ogah Diperistri
Umur 9 bulan bagaimana bisa jatuh dari motor? Donny tak menjawab pertanyaan ini. Pemuda berkulit sawo matang itu hanya menyebut lebam di mata kiri anak tirinya itu akibat jatuh dari ayunan.
Anehnya, saat Kaltim Post ke lokasi kediaman Donny, di dalam kamar tak ada ditemukan ayunan seperti yang disebutkan Donny.
Pria yang sebelumnya juga pernah menikah itu menyebut, Mifzal mengalami alergi sejak umur 1 bulan.
“Itu bilang istri saya, dan belum lama ini pernah dibawa ke klinik di Sungai Dama,” lanjut Donny.
Namun, Donny mengaku mengaku pernah menampar Mifzal di depan rekan-rekan kerjanya. “Itu karena saya gemas. Tampar main-main saja,” ungkapnya. Namun, dia membantah pernah menyiksa anak tirinya.
Gayatri yang ditemui terpisah juga mengaku pernah menggigit bayi Mifzal, hingga kaki bayi Mifzal terluka.
Alasan Gayatri pun sama dengan Donny, yakni gemas. “Saya gemas karena dia mulai pintar jalan,” sebutnya.
Dari keterangan tetangga korban, tangisan Mifzal kerap muncul setiap malam. Meski suaranya tak begitu nyaring, diduga, mulut bayi 9 bulan itu dibekap tangan.
Namun lagi-lagi Donny membantah. “Saya tidak pernah bekap, juga tidak merokok di dalam rumah. Itu karena alergi,” ucapnya berulang-ulang.
Dari penelusuran Kaltim Post, hingga usia 3 bulan, Mifzal sempat dirawat Ulfa, ibu kandung Gayatri. Perempuan 70 tahun itu menyebut, cucunya tak alergi.
“Sebelum dia pergi dibawa ibunya (Gayatri) dari rumah Desember 2017 kondisinya (Mifzal) sangat sehat,” ujarnya.
Dia bahkan terkejut, ketika melihat anak keempat dari pernikahan Gayatri dengan Hasmianur - suami sah pelaku- banyak ditemukan lebam.
Cerita Ulfa, pernikahan Gayatri dengan Donny tak diketahui pihak keluarga. Menurutnya, perempuan 26 tahun itu tak ada bedanya dengan ibu rumah tangga (IRT) pada umumnya.
Meski Donny dan Gayatri berkelit, namun polisi punya keyakinan. Ditegaskan Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ilir Ipda Purwanto, polisi yakin tewasnya Mifzal akibat siksaan.
“Kami sudah visum luar sementara. Dipastikan karena penganiayaan,” tegas perwira balok satu itu.
Disinggung soal bantahan pelaku, Purwanto menyebut setiap pelaku tentunya membela diri. “Tunggu pemeriksaannya selesai,” pungkasnya. (*/dra/iza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Sunu Enggan Klarifikasi Gosip Nikah Siri
Redaktur & Reporter : Soetomo