jpnn.com - SURABAYA - Yanuar Adityo, 20, kini tak berkutik. Bahkan, dia tak akan bisa lagi melakukan aksi perampasan motor. Warga Jalan Krian Stasiun, Desa Krian, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur itu tewas, Rabu dini hari (11/3), setelah dadanya dijebol peluru polisi dari tim Cobra Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Yanuar diidentifikasi polisi sebagai begal perampasan sepeda motor. Dalam jejak rekamnya di kepolisian, pria ini sudah 20 kali beraksi di Sidoarjo, dua kali di Mojokerto, dan dua kali pula di Gresik.
BACA JUGA: Bima Kirim Daging Sapi Olahan ke Jakarta
Dia juga diidentifikasi baru dua bulan keluar dari penjara dengan kasus serupa.
”Saat beraksi, Yanuar dan komplotannya selalu mengepruk kepala korban. Selain itu, mereka juga tak segan untuk menyabetkan pedangnya kepada korban. Bahkan, mereka juga tega melukai korbannya pakai bom ikan,” ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Kamis (12/3).
BACA JUGA: Gugatan Cerai di Tanjungpinang Didominasi PNS Perempuan
Sasaran Yanuar berada di luar kota. Karena itu, Yanuar disebut-sebut begal spesialis luar kota. Tetapi, dia dikenal licin.
Selain merupakan otak dari pembegalan di tiga kota tersebut, dia selalu berganti-ganti pasangan. Hal itu dilakukan agar polisi tidak dapat melacak komplotannya.
BACA JUGA: Warga Gunungkidul Kumpulkan Koin untuk Kakek Terdakwa Perusak Hutan
Nah, akhir dari riwayat Yanuar ini setelah dia terlacak melakukan aksi di Pandaan, Pasuruan. Bersama dua komplotannya, dia membegal mobil milik Bambang Inawan.
Tetapi, saat itu Bambang yang disekap di dalam mobil tersebut berhasil kabur. Dia langsung berteriak minta
pertolongan.
Setelah mendengar teriakan itu, warga memberikan pertolongan dengan mengejar tiga tersangka. Tapi, ketiganya berhasil lolos.
Meski demikian, tim Cobra telah memantau gerak-gerik mereka. Tim Cobra pun membuntuti ketiganya hingga memasuki Jalan Raya Waru arah ke Sepanjang (sekitar Bundaran Waru).
Di situlah ketiganya disergap. Apesnya, dua komplotan Yanuar yang berboncengan pakai sepeda motor lolos. Sedangkan, Yanuar yang menaiki Honda Beat tak berkutik. Saat polisi hendak meringkusnya, dia melakukan perlawanan.
Yanuar menghunuskan pedang dan berusaha menebas polisi yang akan mendekat. Karena merasa terancam, polisi memberikan tembakan peringatan. Masalahnya, tembakan peringatan ini tidak dihiraukan.
”Akhirnya, kami terpaksa menembak tersangka. Kami tembak tepat di dada sebelah kiri sebanyak dua kali,” ucap Awi. (jee/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diragukan Masyarakat, Panselnas Umumkan Hasil TKD Gorut
Redaktur : Tim Redaksi