Dor Dor Dor... Teroris Sendirian Serang Kelab LGBT, 50 Orang Tewas

Minggu, 12 Juni 2016 – 22:11 WIB
Petugas dari Kepolisian Orlando saat menyisir kelab malam Pulse yang diserang teroris hingga mengakibatkan 50 orang tewas, Minggu (12/6) dini hari. Foto: Splash News/NY Daily News

jpnn.com - ORLANDO - Sebuah teror berdarah mengguncang kelab malam bernama Pulse di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Minggu (12/6) dini hari. Teror terjadi ketika seorang bernama Omar Mateen menerobos masuk ke kelab bagi para kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) itu sembari mengumbar tembakan hingga menwaskan 50 orang.

Seorang pegawai di kelab malam itu menuturkan, ada 320 orang yang sedang berpesta saat pelaku beraksi. Penyerang merangsek ke dalam, mengumbar tembakan dan mengambil sandera.

BACA JUGA: Keren..Di Negara ini Nonmuslim Ikut Berpuasa

Aksi brutal itu terjadi saat acara Pride Month, sebuah peringatan bagi kaum LGBT yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi rusuh Stonewall pada 1969. Kelab itu menggelar Latin Night mulai Sabtu (11/6) malam.

“Kami baru saja meninggalkan kelab dan mulai mendengar tembakan,” kata Anthony Torres, salah satu pengunjung Pulse. “Semua orang berlarian dan berteriak.”

BACA JUGA: Lagi-lagi! WNI Ditangkap di Turki

Sedangkan saksi mata, Jon Alamo mengaku sempat melihat pelaku memasuki kelab dan mulai menembak. “Aku mendengar 20, 40, 50 tembakan,” kata Alamo yang saat itu berada di bagian belakang kelab. “Musik pun berhenti,” lanjutnya.

Sedangkan Christopher Hansen yang berada di VIP area menuturkan hal yang tak kalah mengerikan. “Aku melihat orang-orang tretembak. Aku melihat darah. Berdoa dan berharaplah kalian tidak tertembak,” katanya.

BACA JUGA: Festival Makan Anjing di Tiongkok Dikecam

Menurut polisi, Mateen beraksi sendirian dengan menenteng senapan, senjata genggam dan sebuah alat yang tak diketahui namanya. Padahal, pria 29 tahun itu tak pernah punya catatan kriminal sebelumnya.

Namun, aksinya tercatat sebagai  penembakan masal paling mematikan di AS. Polisi menyebut serangan yang terjadi pada pukul 02.00 itu sudah dirancang dan disiapkan secara baik.

Mateen berasal dari Port Saint Lucie yang terletak di sebelah selatan Orlando. Agen khusus Danny Banks mengungkapkan, ada kecenderungan Mateen terkait dengan kelompok Islam radikal.

Polisi memborbardir kelab dengan peledak untuk mengalihkan konsentrasi Mateen sekaligus menyelamatkan 30 sandera yang bersembunyi di kamar mandi. Polisi akhirnya melumpuhkan Mateen setelah empat jam pengepungan dan baku-tembak.

Wali Kota Orlando, Buddy Dyer langsung mengumumkan kondisi darurat. Gedung Putih juga langsung bereaksi. “Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan orang-orang tercinta tang menjadi korban,” tulis pernyataan resmi Gedung Putih.

Terpisah, Direktur Pusat GLBT di Orlando, Terry DeCarlo menyebut aksi itu merupakan serangan kepada komunitas LGBT.(nydailynews/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Restoran Ini Sodorkan Konsep Tanpa Busana, Mau Coba?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler