jpnn.com, PONTIANAK - Polisi akhirnya menembak Rosli alias Ros, Senin (3/7). Residivis kambuhan dalam kasus pencurian dan pemerasan itu tak bernapas lagi.
Setelah diterjang timah panas, Ros dibawa ke Rumah Sakit Anton Soedjarwo (Dokkes) Polda Kalbar.
BACA JUGA: Usai Mencuri, Sapta Ajak Pacar ke Pondok Jagung Bakar, Hmmm.....
Setibanya di rumah sakit, dia meregang nyawa akibat luka tembak yang mengenai punggung kanannya.
Di rumah sakit, pria 30 tahun itu terbaring kaku. Belum ada seorang keluarga pun datang melihat dan menjemput mayatnya.
BACA JUGA: Brankas Rumah Mewah Dibobol Tapi Pemiliknya Pikun, Gimana Dong?
Kapolsek Sungai Kakap, Kubu Raya, AKP Prayitno mengatakan, pria pengangguran itu sebelumnya mencuri 350 liter solar dari kapal yang bertambat di Jalan Benteng, Desa Sungai Kakap milik Rahmat Bosri.
Ros mencuri solar dengan cara memindahkannya dengan menggunakan selang kemudian dimasukkan ke dalam jeriken yang telah dia siapkan. Saat itu Rahmat Bosri mengetahui aksinya.
BACA JUGA: Anak Macam Apa Ini, Memalukan Banget
Kemudian Ros melarikan diri meninggalkan sisa barang bukti sebanyak 35 liter solar yang sudah dimasukkannya ke dalam jeriken.
“Kasus ini akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Sungai Kakap,” kata AKP Prayitno.
Sejak dilaporkan itu, Ros ditetapkan sebagai DPO. Dia diuber-uber jajaran Sat Reskrim Polsek Sungai Kakap.
Senin (3/7) tim Reskrim mendapatkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan Ros. Saat itu dia berada di tempat pembongkaran ikan.
“Ros melakukan pemerasan kepada para pemilik motor air yang sedang melakukan bongkar ikan. Dia meminta paksa ikan yang dibongkar di bagan,” ujar Kapolsek.
Polisi langsung menuju tempat pembongkaran ikan dipimpin Kanit Reskrim Polsek Sungai Kakap. Disergap, Ros bukannya menyerahkan diri, malah berusaha bersembunyi di motor air yang sedang bersandar.
Anggota Reskrim menggeledah tempat persembunyian Ros. Ketika akan ditangkap, dia berusaha menyerang polisi menggunakan pisau.
“Karena membahayakan keselamatan anggota, diambil tindakan tegas, kemudian pelaku dilumpuhkan,” tegas AKP Prayitno.
Setelah peluru polisi menembus punggungnya, Ros tidak menyerahkan diri.
Dia masih berusaha melarikan diri dengan melompat ke sungai dan berenang ke arah seberangnya.
Tak mau kehilangan incarannya, polisi mengejarnya melalui jalur darat dan Ros tertangkap di seberang sungai.
“Dia kita dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun setibanya di rumah sakit, pelaku menghembuskan napas terakhir, diduga akibat luka tembak di punggung kanannya,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Mempawah itu. (mau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencuri Edan, Masuk Rumah Tanpa Busana, Terekam CCTV
Redaktur & Reporter : Soetomo