jpnn.com - LUBUKBAJA - Bentrok antara warga dengan Tim Perpadu di Baloi Kolam RT 10/RW 16, Batamkota, Batam, Kepulauan Riau, kembali terjadi, Kamis (22/9) sore.
Kerusuhan ini dipicu penolakan warga terhadap pemberian surat peringatan (SP) ke-2 penggusuran terhadap pemukiman mereka.
BACA JUGA: Kader Demokrat Tegal Kangen Pak SBY? Sampai Bertemu di Slawi
Dalam pembagian surat tersebut, warga menghadang kedatangan tim terpadu yang terdiri dari TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP. Warga memblokir jalan masuk dan melempari petugas menggunakan batu.
“Kami tidak mau pergi dari lahan ini sebelum ada kejelasan. Jangan sembarangan membagikan surat. Mereka datang tanpa izin,” ujar seorang warga yang enggan menyebutkan namanya di lokasi.
BACA JUGA: Oalah! Istri Ceraikan Suami gara-gara Bau Badan
Menurutnya, saat Tim Terpadu datang ke lokasi sempat melepaskan tembakan untuk membubarkan massa. Informasi yang didapatkan, seorang warga bernama Bawor tertembak di bagian paha kaki kanan. Ia langsung dievakuasi pihak kepolisian menuju Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB), Seraya.
“Dia (Bawor) ditembak aparat. Dan ada warga lain juga yang dibawa aparat,” terangnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (23/9).
BACA JUGA: Aceh Semakin Yakin dengan Konsep Wisata Halal
Menurut warga lainnya, seorang warga bernama Marukil turut diangkut. Marukil sengaja dibawakarena diduga sebagai provokator keributan. “Ada lagi yang dibawa. Kami minta segera dibalikkan atau tidak kami akan duduki jalan ini,” ancam pria ini.
Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika membenarkan adanya warga Baloi Kolam yang tertembak. Diduga, Bawor terkena tembakan senjata berpeluru karet. “Ada yang mengalami luka tembak, satu orang dengan peluru karet dan diamankan petugas kepolisian untuk divisum,” ujarnya.
Helmy menambahkan pihaknya juga sudah mengamankan Marukil yang sempat dibawa oleh aparat. “Sudah kita amankan dan dijemput ke Kodim. Kita sudah menenangkan massa dan melakukan pengamanan di lokasi,” terangnya.
Dengan kejadian ini, sambung Helmy, nantinya pihaknya akan berkoordinasi dengan POM Militer. “Karena mereka menduga pelakunya (yang menembak) TNI, makanya kita koordinasi dengan POM,” katanya.
Terpisah, Pasintel Kodim 0316 Batam, Kapten H.T Saragih membantah pihaknya telah menembak dan membawa paksa warga. Menurutnya, keributan itu berawal kebrutalan warga dengan melempar batu. “Kami dalam keadaan terdesak, sehingga melepaskan tembakan ke udara,” terangnya.
Dia mengaku hanya mengamankan seorang warga yang diduga sebagai provokator. Kemudian pihaknya menyerahkan ke Mapolresta Barelang. “Kita sudah serahkan ke Polres. Karena dia (Marukil) orang yang pertama melempari petugas,” katanya. (opi/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger! Mayat Tanpa Kepala Tertimbun di Dekat Kandang Sapi
Redaktur : Tim Redaksi