Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini

Minggu, 05 Mei 2024 – 16:09 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong gerakan untuk menerapkan pola hidup dan konsumsi yang sehat harus segera diwujudkan demi lahirnya generasi yang tangguh. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mendorong kebiasaan menerapkan pola hidup sehat harus menjadi kesadaran masyarakat dan gerakan bersama.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif

Hal ini disampaikan Lestari Moerdijat terkait kondisi kesehatan masyarakat yang menurutnya sangat mengkhawatirkan bila sejak dini tidak dibiasakan dengan konsumsi dan pola hidup yang sehat.

"Gerakan untuk menerapkan pola hidup dan konsumsi yang sehat harus segera diwujudkan demi lahirnya generasi yang tangguh di depan," ujar Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/5).

BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Gaya Hidup Sehat Harus jadi Perhatian Bersama

Dia lantas merujuk hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang merupakan integrasi antara Riset kesehatan dasar (Riskesdas) dan Studi status gizi Indonesia (SSGI).

Hasil riset tersebut mencatat 96,7 persen penduduk Indonesia masuk kategori kurang makan sayur dan buah.

BACA JUGA: Kampanyekan Gaya Hidup Sehat, Kemenparekraf Gelar Ajang ASN & Parekraf Runners

"Angka itu nyaris menembus angka absolut 100 persen," sebutnya.

Selain itu, lanjut Lestari, survei yang sama juga mengungkapkan semakin meningkatnya status obesitas kelompok usia 40-49 tahun yang berkisar di angka 30 persen.

Artinya, satu dari tiga orang Indonesia pada rentang usia tersebut masuk kriteria obes (Indeks Massa Tubuh di atas 25).

Sementara pada 2023, angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada di level 21,5 persen atau hanya turun 0,1 persen dari 2022 yang sebesar 21,6 persen.

Padahal tahun ini ditargetkan angka prevalensi stunting nasional harus mencapai 14 persen.

"Kondisi terkait kesehatan dasar dan angka kecukupan gizi tersebut harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah," tegas Rerie yang akrab disampaikan.

Dia pun mengingatkan jangan sampai target Indonesia Emas 2045 yang antara lain melahirkan generasi emas yang unggul dan berdaya saing, malah menjadi generasi yang mencemaskan karena kondisi kesehatan yang buruk.

Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar setiap rumah tangga memahami dan mampu menerapkan pola hidup dan konsumsi yang sehat bagi para anggota keluarganya.

"Karena gerakan untuk mewujudkan pola hidup sehat harus dimulai secara masif di tanah air, demi memperbaiki gizi dan kesehatan dasar yang dibutuhkan generasi penerus bangsa untuk menjawab berbagai tantangan di era globalisasi yang sarat perubahan," terangnya.

Rerie menegaskan untuk mewujudkan gerakan yang masif itu membutuhkan kesadaran dan kepedulian semua pihak yang secara bersama-sama mengupayakan pola konsumsi dan hidup sehat masyarakat dalam keseharian demi mewujudkan cita-cita para pendiri negeri, yaitu kesejahteraan dan keadilan sosial yang merata bagi setiap anak bangsa. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler