JAKARTA - Pemerintah diingatkan untuk mengkaji secara matang rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Semestinya, pemerintah membuat mekanisme agar subsidi BBM tidak salah sasaran dan bisa sampai ke rakyat yang berhak.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan Rotorasiko kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/3). "Kita lebih fokus agar subsidi bisa lebih tepat sasaran kepada rakyat yang membutuhkan," ucap Taufan.
Ditambahkannya, subsidi tetap harus ada. Hanya saja, subsidi itu harus bisa benar-benar ke maysrakat yang membutuhkan.
Namun Taufan menolak jika subsidi dikurangi sementara anggarannya justru dialihkan untuk hal-hal yang tak perlu. Menantu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie itu meyakini, jika subsidi bisa tetap sasaran maka tidak akan ada lagi tudingan bahwa pemerintah berbuat tidak adil.
"Subsidi BBM harus kepada orang yang berhak, jangan sampai di alihkan kepada hal-hal mubazir. Dan lebih baik dialihkan ke sifatnya jangka panjang seperti pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur," cetusnya.
Lantas bagaimana sikap KNPI atas rencana kenaikan harga BBM? "Kita belum pada keputusan mendukung atau menolak," ucapnya.
Namun diingatkannya pula agar aksi penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada 1 April mendatang tidak disertai dengan aksi anarki. "Fokusnya adalah bagaimana demonstrasi menyikapi rencana pemerintah tersebut tidak menyebabkan perpecahan, namun memberikan masukan yang konstruktif bagi penyelesaian persoalan bangsa," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Besar Lebih Maju di Masa Abraham
Redaktur : Tim Redaksi