Dorong PDIP Cetak Kader Perempuan Berkualitas & Berkarakter

Minggu, 11 Maret 2018 – 23:49 WIB
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Neng Darra Affiah saat menjadi pembicara Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) Angkatan I yang digelar PDI Perjuangan di Depok, Jabar, Minggu (11/3). Foto: PDIP for JPNN

jpnn.com, DEPOK - Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Neng Darra Affiah mendorong kaum perempuan agar aktif dalam menghalau paham radikal. Menurutnya, para ibu harus membentengi keluarga dari penyebaran radikalisme dengan memperketat pengawasan terhadap putra putri mereka.

Darra menyatakan itu ketika hadir sebagai narasumber pada Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) Angkatan I yang digelar PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (11/3) malam. Dosen di Universitas Nahdatul Ulama (UNU) itu mengatakan, radikalisme sudah menjadi masalah kebangsaan.

BACA JUGA: Pegiat Seni Puji Kepedulian Bang Ara pada Budaya Sunda

Dia menuturkan, banyak riset mengungkap penyebaran radikalisme tidak hanya melalui internet. “Sekolah dan kampus-kampus menjadi tempat penyebaran radikalisme melalui guru dan dosen,” ujarnya.

Karena itu, Darra mengharapkan kader-kader perempuan PDI Perjuangan aktif membangun jejaring di organisasi-organisasi keagamaan yang moderat dan progresif. Alasannya, radikalisme juga menyasar ibu-ibu.

BACA JUGA: Gembleng Banser, Kang Hasan Tergetar oleh Yaa Lal Wathan

“Pendidikan kaderisasi untuk perempuan seperti PDIP ini perlu diintensifkan dan diperbanyak demi memperkuat karakter bangsa. Mendidik seorang perempuan, seperti mendidik seluruh keluarga,” tegasnya.

Selain itu, Neng Darra juga mendorong para perempuan kader PDIP untuk memperkuat karakter bangsa. Menurutnya, salah satu ancaman yang mengancam eksistensi sebuah bangsa adalah kebiasaan asal meniru.

BACA JUGA: Bu Mega Bakal Turun Gunung Menangkan Gus Ipul-Mbak Puti

“Ini dimulai dari sukanya kita pakai bahasa asing dalam percakapan sehari-hari, misalnya bahasa Inggris maupun Arab atau Mandarin. Boleh digunakan, tapi ketika berkomunikasi dengan orang dari sana saja,” ujarnya.

Darra juga mengungkapkan rasa bangganya bisa membagi ilmu di PKKPN PDIP yang diikuti para perempuan Soekarnois. Dia mengaku sebagai pengagum Bung Karno sebagai penggagas Pancasila yang memuat sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Saya nasionalis dan suka warna merah sehingga saat ini seperti di habitat saya yaitu NU,” ujar Neng Darra yang langsung disambut aplaus peserta PKKPN PDIP.

Dalam kesempatan sama, Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat (Badiklatpus) PDI Perjuangan Eva K Sundari mengungkapkan, partai punya peran strategis dalam mengader para perempuan. Terlebih, undang-undang sudah mewajibkan aksi afirmatif agar sekurang-kurangnya 30 persen dari 575 kursi DPR RI hasil Pemilu 2019 untuk legislator perempuan.

Menurut Eva, aturan itu makin mendorong partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut untuk mampu menghasilkan kader-kader perempuan yang berkualitas. “Karena itulah PDI Perjuangan berkomitmen bahwa dalam upaya memberikan ruang bagi perempuan di politik tidak hanya soal pemenuhan kuota, melainkan juga benar-benar menghadirkan kader yang berkualitas,” ujarnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada ImahRempeg dari Hasanah untuk Pemilikan Rumah Murah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler