jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Transforming Indonesia Movement (TIM), Ronald Tampubolon mengingatkan generasi muda Indonesia jangan sampai menjadi generasi yang tidak berguna untuk agama, bangsa, dan negara.
Menurut Ronald, kehadiran TIM yang terdiri dari kaum muda Kristen Indonesia bertujuan untuk membentuk karakter pemuda Indonesia, khususnya Pemuda Kristen agar lebih berguna di masa depan, dan tentunya untuk agama, bangsa, dan negara.
BACA JUGA: Hary Tanoe dan Liliana Dorong Generasi Muda Tangguh Seperti Nenek Siti
"Ini bentuk kepedulian kami kepada pemuda Indonesia khususnya Kristen," kata Ronald di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (9/5/2019) malam.
BACA JUGA: Merespons Wacana Pemindahan Ibu kota, Anton Doni Sarankan Jokowi Fokus pada Visi Misi
BACA JUGA: Sabyan Minta Generasi Muda Tidak Golput, Saraswati: Berani Pilih Nomor 2
Ronald menjelaskan TIM merupakan gerakan yang bukan hanya digagas oleh para pemimpin muda gereja dari berbagi denominasi atau aliran, melainkan juga didasari oleh sebuah tanggung jawab mengerjakan mandat budaya yang ada dalam Kitab Suci agama Kristen.
“TIM dengan mengemban mandat budaya tersebut berupaya terlibat dalam usaha bersama umat beragama lain dalam mengubah Indonesia menjadi lebih baik," kata dia.
BACA JUGA: Pesan Menpora Imam Nahrawi untuk Generasi Muda
Menruut Ronald, visi dan misi TIM dalam upaya mengubah Indonesia menjadi lebih baik ada dalam tujuh bidang. Pertama seni, olahraga dan entertainment; Kedua Bisnis; Tiga Religion; Keempat Media; Kelima Pendidikan; Keenam Keluarga; dan ketujuh Pemerintahan.
“Mengapa harus 7 Spheres? Karena bidang-bidang kehidupan ini sangat vital dan mempermudah kita dalam membina generasi muda dengan lebih terfokus," kata Ronald.
Di lokasi yang sama, Ketua Hubungan Antar Lembaga Pengurus Pusat TIM, Petrus Sihombing mengatakan dalam merebut kemerdekaan dan membangun bangsa Indonesia di masa lalu, banyak tokoh dari berbagai suku, ras, dan agama yang berperan aktif seperti dari kalangan kaum muda Kristen, Mgr. Soegijapranoto, Sam Ratulangi, Sutan Gunung Mulia, J. Leimena, T.B. Simatupang, dan lain-lainnya, kini TIM hadir untuk meneruskan kembali apa yang sudah pernah dilakukan para pahlawan.
Maka dari itu, TIM sebagai gerakan yang berideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, mendorong tujuh aspek kehidupan tersebut agar berkembang optimal seraya terus menjaga api nasionalisme dan kebangsaan.
Sebab, kata Petrus, tanpa fokus yang benar akan sulit menyejahterakan Indonesia. TIM berupaya melahirkan masyarakat Indonesia yang berkarya dan ahli pada bidang-bidang yang mereka geluti.
Oleh karena itu, TIM melebarkan sayapnya ke seluruh kota di Indonesia. Salah satunya di Surabaya yang menjadi PIC di sana adalah seorang anak muda yang menjadi public figur kaum muda di Surabaya bernama Ryan Tedja.
"TIM Surabaya juga memiliki sosok Pembina yang luar biasa yaitu seorang tokoh pemuda yang sepak terjangnya meroket sejak ia berkarya aktif di tengah masyarakat dengan perlawanannya yang serius melawan korupsi dan intoleransi," kata dia.
Alasan TIM memilih Dhimas Anugrah sebagai pembina, lantaran dirinya adalah tokoh muda yang matang dan rekam jejaknya bersih.
Selain itu, Dhimas Anugrah juga dinilai memiliki kehidupan religius yang baik dan bisa diterima kalangan muda.
"Dari segi intelektual atau pendidikan ia sangat mempuni (kandidat doctor of philosophy dari Oxford Center for Religion and Public Life, Inggris), dan ia memiliki relasi yang baik dengan banyak elemen masyarakat," kata Petrus Sihombing
Pengurus Pusat TIM, lanjutnya, sangat yakin dan percaya bahwa TIM Surabaya akan banyak memberikan peranan yang sangat berguna bagi generasi muda di Kota Surabaya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Persen Kalangan Muda Belum Punya Properti
Redaktur & Reporter : Friederich