KENDARI - Sebuah terobosan baru kembali ditelorkan Gubernur Sultra, Nur Alam dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi. Kemampuannya membangun komunikasi dengan pemerintah pusat sehingga mendapatkan kepercayaan mengelola Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Haluoleo Kendari melalui Perusahaan Daerah (PD) Utama Sultra (BUMD) kerja sama dengan PT Pertamina.
Gubernur Sultra, Nur Alam didampingi General Manager MOR VII Dani Adri Ananta, Manager Aviation Makassar, Surianto Maliki, Manager Aviation Operasion PT Pertamina Agus Maulana, pejabat dan staf Pertamina Kendari serta seluruh Muspida sukses meresmikan DPPU Bandara Haluoleo, kemarin (1/4). Usai membuka depot, gubernur bersama rombongan langsung melakukan pengisian perdana ke salah satu pesawat di Bandara Haluoleo.
Dirut PD Utama Sultra, Haryanto mengatakan, DPPU Bandara Haluoleo berdiri di atas lokasi seluas 6.500 meter persegi, termasuk cadangan lahan untuk pembangunan tangki penampungan yang berkapasitas lebih besar. Lokasi tersebut merupakan area milik TNI AU yang digunakan dalam bentuk kontrak kerja sama lahan. "Total dana yang diinvestasikan untuk membangun DPPU ini sebesar Rp 8,5 miliar.
Fasilitas yang ada berupa empat tangki berkapasitas 50 kiloliter (KL) sehingga total daya tampung mencapai 200 KL. Saat ini, DPPU Bandara Haluoleo melayani 17 penerbangan per harinya yang hanya membutuhkan avtur 30-35 KL," jelasnya.
General Manager Marketing Operation Pertamina Region VII, Dani Adri Ananta menambahkan, kerja sama BUMN dan BUMD mendirikan dan mengelola DPPU merupakan bisnis grup pertama untuk PT Pertamina Region VII Sulawesi. Pihaknya akan selalu mendukung dan komitmen atas kerja sama tersebut. "KSU PD Utama Sultra silakan teruskan pengelolaan DPPU ini sesuai dengan tata cara operasi yang telah ditentukan. Kami siap menyuplai avtur dengan average 30-35 KL," ungkapnya.
Adanya DPPU di Bandara Haluoleo itu, kata Dani Adri Ananta bisa memperlancar aktivitas pengisian avtur ke pesawat. Selain dekat dengan bandara, sarana yang disediakan di DPPU juga sudah jauh lebih modern. Berbeda dengan stasiun sebelumnya, sehingga hadirnya DPPU Bandara Haluoleo dianggap sebagai kemajuan yang luar biasa. "Ini merupakan peluang investasi. Mudah-mudahan ini berjalan denganbaik sebagai kontrak kerja sama dalam membangun pertumbuhan ekonomi di Sultra," terangnya.
Gubernur Sultra, Nur Alam dengan latar belakang pengusaha sangat bangga dengan terwujudkan kerja sama pertama di Indonesia dalam pengelolaan DPPU itu. Secara matematis, Nur Alam sudah menghitung nilai keuntungan yang bakal diraup Pemprov Sultra. Jika dalam sehari pengisian avtur mencapai 30-35 KL, Sultra akan mendapatkan keuntungan senilai Rp 6,7 juta per hari. Dalam setiap liternya, keuntungan yang diperoleh hanya Rp 225.
"Memang kecil kelihatannya, tapi jelas. Jika dikalikan 365 hari, kan banyak juga. Selain itu, lapangan kerja akan terbuka. Depot ini akan terus berkembang. Jika hari ini baru melayani 17 kali penerbangan, kedepan bisa saja mencapai 50 kali penerbangan mengikuti perkembangan daerah," ungkap Nur Alam. Keuntungan ril yang diperoleh Pemprov Sultra dalam setahun mencapai sekira Rp 2,46 miliar.
"Ini yang pertama terealisasi. Meski keuntungannya kecil tapi memiliki pemikiran nasional. Saya mengimbau BUMD agar mengelola DPPU ini sebaik-baiknya, akuntabel dan profesional," lanjutnya. (cr5/aka)
BACA JUGA: Kades Ditemukan Tewas Dengan Mulut Berbusa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polres Dumai Amankan 16 Tersangka Pembakaran Hutan Riau
Redaktur : Tim Redaksi