Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024

Selasa, 24 Desember 2024 – 16:59 WIB
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH selaku Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia sedang berdiskusi tentang hasil publikasi ilmiah bersama dengan tim Healthcare Nutrition Director Danone SN Indonesia. Foto: dok Danone SN Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia menunjukkan komitmen nyata mengatasi tantangan kesehatan seperti stunting dan anemia.

Upaya itu dilakukan dengan menerbitkan 50 publikasi ilmiah di konferensi dan jurnal ilmiah internasional serta nasional pada 2024 yang bisa digunakan untuk menciptakan solusi nyata.

BACA JUGA: BPOM RI Berharap Danone Dapat Berpartisipasi & Berkontribusi Mendukung Program Pemerintah

Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyatakan fokus Danone SN Indonesia meliputi publikasi terkait stunting dan anemia, kesehatan pencernaan dan imunitas, breastfeeding, nutrisi orang dewasa, dan kesehatan digital.

Riset ini tidak hanya memberikan kontribusi besar pada ilmu pengetahuan tetapi juga memperkuat upaya pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

BACA JUGA: Hari Santri Nasional, Danone Indonesia-Serikat Ekonomi Pesantren Tanam 5.000 Bibit Pohon

Dalam riset tersebut, Danone SN Indonesia menyoroti beberapa isu kesehatan penting seperti stunting yang memengaruhi kognitif dan generasi mendatang, anemia yang menurunkan produktivitas, serta pentingnya kesehatan pencernaan dan imunitas untuk kesejahteraan jangka panjang.

Danone SN Indonesia terus mendorong transformasi kesehatan masyarakat dengan berinvestasi dalam penelitian inovatif yang bekerja sama dengan berbagai institusi akademik serta medis terkemuka seperti PKGM Universitas Gadjah Mada (UGM), Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Rumah Sakit Dr. Soetomo, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Universitas Hasanuddin.

BACA JUGA: Danone Indonesia Raih Top Halal Award 2024

“Kerja sama ini bertujuan menghasilkan solusi kesehatan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, sekaligus mempercepat transformasi layanan kesehatan yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan masa depan," ungkap dr Ray dikutip, Selasa (24/12).

Hasil riset telah dipublikasikan di berbagai konferensi seperti konferensi yang diadakan oleh The Professional Society for Health Economic and Outcomes Research (ISPOR) dan jurnal ilmiah internasional dan nasional seperti Heliyon, Nutrients, PGHN, The Open Public Health Journal, dan Bali Medical Journal.

Dia menegaskan dengan pendekatan ilmiah berbasis data, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya dalam menangani isu-isu kritis seperti stunting, anemia, dan kesehatan pencernaan.

"Semua riset dan publikasi yang dihasilkan Danone SN Indonesia berakar pada sains dan didasari oleh kebutuhan nyata serta gap kesehatan yang ada di masyarakat,” papar dr. Ray.

Danone SN Indonesia mengalokasikan riset pada beberapa pilar utama yang relevan dengan isu-isu kesehatan di Indonesia.

Publikasi yang dihasilkan berfokus pada isu stunting dan anemia, kesehatan pencernaan dan imunitas, menyusui untuk kesehatan anak, nutrisi pada orang dewasa dan kesehatan digital.

Setiap area riset ini bertujuan untuk memberikan solusi berbasis data yang relevan dan aplikatif untuk mendukung pemenuhan gizi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Inovasi Berbasis Teknologi untuk Kesehatan Berkelanjutan

Dr. Ray menyebutkan seiring dengan kemajuan teknologi digital, inovasi dalam pengelolaan kesehatan semakin berkembang pesat. Platform digital kini berperan penting dalam mempermudah pemantauan serta manajemen kesehatan.

Salah satu area yang sedang diteliti oleh Danone SN Indonesia adalah bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan pemantauan gizi anak-anak, khususnya dalam mengatasi masalah stunting dan anemia.

"Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi berbasis digital dan teknologi lainnya memungkinkan pemantauan yang lebih tepat terhadap kecukupan gizi dan perkembangan anak, serta memberikan rekomendasi yang lebih personal dan berbasis data," kata dr. Ray.

Healthcare Nutrition Director Danone SN Indonesia, dr. Ashari Fitriyansyah menjelaskan salah satu fokus utama riset yang dilakukan oleh Danone SN Indonesia adalah pemenuhan nutrisi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan, fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Penelitian ini menyoroti peran susu pertumbuhan dalam mendukung pencegahan anemia, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh pada anak-anak di bawah lima tahun.

Anak-anak pada fase ini sangat membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif yang optimal.

Sayangnya, pola makan yang tidak sesuai dengan standar gizi seringkali menyebabkan kekurangan nutrisi penting, yang berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang.

"Hasil riset menunjukkan bahwa konsumsi susu yang diperkaya nutrisi sebanyak dua kali sehari secara rutin dapat membantu meningkatkan tinggi dan berat badan anak, serta memperbaiki kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh," katanya.

Stunting menjadi isu utama di Indonesia dikarenakan dapat berdampak pada masa depan anak, seperti penurunan potensi akademik, peningkatan risiko penyakit tidak menular, tingginya biaya kesehatan, dan penurunan produktivitas.

Dijelaskan dalam riset bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting adalah rendahnya literasi gizi ibu, termasuk pemahaman mengenai pemberian makan anak, pemilihan makanan bergizi, dan akses terhadap layanan kesehatan.

Dokter Ashari menjelaskan untuk mengatasi hal tersebut, Danone SN Indonesia berupaya meningkatkan literasi gizi ibu melalui riset dan edukasi.

“Danone SN Indonesia berkomitmen mendukung pembangunan kesehatan berkelanjutan di Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor dan solusi berbasis riset," pungkas dr. Ashari.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler