jpnn.com - Korea Utara mengambil langkah militer terhadap seorang pasien diduga terinfeksi virus corona, yang tidak mau dikarantina.
Diketahui, pasien tersebut menolak dikarantina dan malah berkeliaran ke fasilitas umum, tepatnya pergi ke pemandian umum, lansir TheSun.co.uk, mengutip surat kabar Korea Selatan Dong-a Ilbo.
BACA JUGA: Pujian WHO untuk Cara Indonesia Tangani WNI dari Pusat Virus Corona
Petugas melakukan pengejaran dan pasien tertangkap. Upaya militer pun dilakukan, pasien langsung ditembak mati.
Dilaporkan, bahwa pasien berjenis kelamin laki-laki itu ditempatkan di ruang isolasi setelah melakukan perjalanan ke China. Pasein tersebut merupakan seorang pejabat pemerintah.
BACA JUGA: Virus Corona Teror Tiongkok, Korea Utara Tutup Perbatasan
Belum ada laporan resmi mengenai kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi di Korea Utara.
Namun, Daily NK pada Senin, 10 Februari 2020 melaporkan bahwa seorang perempuan di Pyongyang yang meninggal bulan lalu karena "pneumonia akut" telah menunjukkan gejala yang mirip penularan virus corona.
BACA JUGA: XL7 Kado Spesial 50 Tahun Suzuki Indonesia
Dalam laporan terpisah pada Jumat, 7 Februari 2020, disebutkan beberapa orang meninggal setelah menderita demam di Sinuiju, kota yang berbatasan dengan China.
Belum jelas apakah kematian di Korea Utara, itu terkait virus corona dan apakah Pyongyang akan mengumumkan kasus dan kematian yang terjadi?
Rezim di Korea Utara diketahui menyembunyikan kematian terkait penyakit menular. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha