Dosen dan Mahasiswa Psikologi Dikerahkan untuk Trauma Healing

Selasa, 09 November 2010 – 18:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPP&AP) segera mengerahkan para dosen dan mahasiswa fakultas  psikologi yang berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk memberikan trauma healing (penyembuhan dari rasa traumatik) kepada para pengungsi atau korban letusan Gunung Merapi.

"Program trauma healing akan kita lakukan mulai Senin depan," terang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar usai acara "Seminar dan Talkshow tentang Pengenalan dan Deteksi Dini Kanker Payudara Untuk Masyarakat Umum" di Jakarta, Selasa (9/11).

Beberapa perguruan tinggi yang ditunjuk, antara lain Universitas Gajah Mada (UGM), Univeristas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surakarta (UNS) dan Universitas Diponegoro (Undip).

Linda menjelaskan, program trauma healing tersebut diharapkan dapat menghilangkan trauma warga yang terkena dampak letusan Gunung Merapi dan mengembalikan semangat mereka khususnya bagi perempuan dan anak-anakMenurutnya, anak-anak dan perempuan merupakan kelompok yang paling rentan yang sangat membutuhkan penghilang trauma.

"Rasa trauma yang membekas dari bencan alam akan berpengaruh negatif pada tumbuh kembang anak dan itu sangat kita hindari," katanya.

Untuk melaksanakan program trauma healing tersebut pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan bekerjasama dengan United Nations Children's Fund (UNICEF)

BACA JUGA: 9 Pengawal Gayus Dilimpahkan ke Tipikor

"Kita akan bekerja sama dengan Unicef serta badan perberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang ada di daerah," jelas Linda.

Lebih lanjut Linda menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak agar anak-anak dan perempuan korban bencana alam yang berada di pengungsian terpenuhi segala kebutuhan dasarnya
"Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan dan juga dunia swasta untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi khususnya perempuan dan anak-anak," tukasnya

BACA JUGA: Bilateral, Obama-SBY Berbincang 30 Menit

BACA JUGA: Obama Tiba, Awan Jakarta Gelap

(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sore-Malam di Istana, Rabu ke Masjid, Kampus dan Pemakaman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler