jpnn.com, TASIKMALAYA - Pemkot Tasikmalaya, Jawa Barat mendapatkan pasokan vaksin Moderna dari pemerintah pusat untuk vaksinasi "booster" dosis ketiga dengan sasaran tenaga kesehatan (nakes) agar memiliki daya tahan tubuh lebih kuat saat menangani pasien COVID-19.
"Moderna buat nakes itu selambat-lambatnya minggu keempat Agustus sudah diberikan seluruhnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra, Minggu.
BACA JUGA: Peristiwa Mengerikan Ini Terjadi di Bandung, Para Orang Tua Harus Hati-hati
Dia menuturkan Pemkot Tasikmalaya mendapatkan pasokan vaksin COVID-19 Moderna 268 vial, jumlah yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan seluruh nakes di rumah sakit maupun puskesmas yang tercatat 4.001 orang.
Terbatasnya dosis vaksin Moderna itu, kata dia, maka pelaksanaannya diprioritaskan bagi nakes yang sudah dapat dosis kedua dan bagi yang pernah terjangkit positif COVID-19 dalam kurun waktu tiga bulan ke belakang.
BACA JUGA: Memalukan, 5 Wakil Rakyat Ditangkap Saat Dugem Positif Narkoba, Asyik Sama 7 Perempuan
"Ada beberapa syarat juga untuk penerima Moderna ini yaitu tiga bulan ke belakang pernah terkonfirmasi positif. Jadi, ada beberapa syarat yang harus diikuti," katanya.
Dia menyampaikan vaksin COVID-19 Moderna sementara belum dapat diberikan kepada masyarakat umum, apalagi mereka belum pernah mendapatkan vaksin dosis satu dan kedua karena stoknya masih terbatas.
Sesuai instruksi dari Menteri Kesehatan, kata dia, hanya diperuntukkan bagi nakes karena memiliki tugas berat sebagai garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19.
"Karena itu instruksi langsung dari Pak Menteri, karena itu garda terdepan sumber daya kesehatan bagi nakes yang berjuang tanpa henti," katanya.
Dia menjelaskan stok vaksin COVID-19 Moderna sementara hanya cukup untuk nakes, selain itu pertimbangannya karena memiliki tingkat risiko tinggi terpapar COVID-19.
"Diberikan juga gara-gara banyak nakes selama PPKM Darurat lebih dari beberapa ratus orang meninggal dunia," kata Asep. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti