jpnn.com, JAKARTA - DOW meluncurkan portofolio solusi bahan rendah karbon yang bisa membantu industri alas kaki mengembangkan produk yang lebih berkelanjutan dengan hasil kualitas tinggi yang sama.
Portofolio terdepan yang mengandung bahan bio-sirkular menggunakan metode mass balance, cross-linking reversible resin, resin daur ulang pasca-konsumen, dan elastomer poliolefin untuk pembuatan kulit buatan dalam berbagai bahan dan aplikasi alas kaki.
BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan Lepas Ekspor Produk Alas Kaki Senilai Rp 6,50 Miliar di Salatiga
Salah satu contoh terdepan adalah kolaborasi Porto Indonesia Sejahtera dengan Dow, yang memberikan solusi inovatif untuk masalah sampah plastik. Porto Indonesia Sejahtera, merek alas kaki asal Indonesia, menjadi yang pertama di Asia menggunakan resin polietilen daur ulang pasca-konsumen dari Dow.
Dalam langkah inovatif ini, Porto Indonesia Sejahtera mengintegrasikan resin REVOLOOP™ dalam rangkaian alas kaki premium dan sandal jepit mereka, sebagai bagian dari visi mereka untuk menciptakan solusi alas kaki yang mendukung ekonomi sirkular.
BACA JUGA: Hadir di Healthy Fest 2024, NPURE Kampanyekan Generasi Kulit Sehat Indonesia
Resin daur ulang pasca-konsumen REVOLOOP™ dari Dow tidak hanya memberikan nilai tambah pada sampah plastik, tetapi juga mengurangi jejak karbon dengan mengurangi penggunaan plastik murni.
“Kami bangga dengan kualitas alas kaki kami,” ujar Cipto Liusman, Presiden Direktur Porto Indonesia Sejahtera.
BACA JUGA: Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
“Resin plastik daur ulang dari Dow memungkinkan kami untuk memproduksi alas kaki dengan tingkat kenyamanan yang diharapkan pelanggan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Kami menantikan kolaborasi lebih jauh dengan Dow di masa mendatang untuk mendorong solusi alas kaki yang berkelanjutan," imbuhnya.
Bambang Candra, wakil presiden komersial Asia Pasifik mengatakan portofolio solusi alas kaki sirkular ini merupakan langkah signifikan dalam mendukung merek dan produsen memberikan pilihan berkelanjutan kepada konsumen,” tuturnya.
“Dengan mendukung industri alas kaki melalui solusi rendah karbon dan sirkular yang meningkatkan nilai keberlanjutan produk sekaligus mempertahankan kinerja tinggi, kami mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil dan memberi kehidupan baru dari sampah plastik," imbuhnya.
Berawal dari kolaborasi antara Dow dan Crocs dengan menggunakan elastomer poliolefin (POE) bio-sirkular ENGAGE™ REN, kini, Dow menawarkan pilihan bio-sirkular untuk ethylenevinyl acetate (EVA) dan olefin block copolymers (OBC) dalam bentuk ELVAX™ EVA REN dan INFUSE™ OBC REN.
Bahan ini diproduksi menggunakan bahan baku alternatif yang terbuat dari residu limbah atau produk sampingan dari proses yang tidak bersinggungan dengan produksi makanan atau pakan, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil.
Resin dari bahan baku bio-sirkular ini telah mendapatkan sertifikasi International Sustainability Carbon Certification (ISCC Plus) dengan metode mass balance, memungkinkan pelanggan untuk menggunakan bahan ini dalam rantai pasokan mereka.
Inovasi resin ini sekaligus mendukung target Dow untuk mengomersialkan 3 juta metrik ton hasil daur ulang limbah plastik dan bentuk lain dari bahan baku alternatif sebagai solusi sirkular dan terbarukan setiap tahunnya hingga 2030.
Bahan alas kaki yang dirancang untuk didaur ulang Resin dengan cross-linking reversible dari Dow menghadirkan solusi inovatif untuk menciptakan bahan alas kaki yang dapat didaur ulang.
Teknologi ini memungkinkan lembaran busa alas kaki diolah kembali menjadi resin baru, yang dapat digunakan untuk memproduksi busa dengan kualitas setara dengan produk berbahan EVA/POE/OBC tradisional.
Elastomer poliolefin (POE) dari Dow dapat digunakan untuk menghasilkan kulit sintetis yang lebih tahan lama, tahan noda, dan 25% lebih ringan dibandingkan dengan f-PVC (Polyvinyl Chloride fleksibel) serta kulit poliuretan pada bagian atas sepatu.
Kulit sintetis ini dirancang untuk dapat didaur ulang setelah digunakan oleh konsumen dan diproduksi tanpa menggunakan plastisizer, pelarut, serta logam berat, dengan kandungan senyawa organik volatil (VOC) yang rendah dan bau yang minimal.
Material ini menyediakan opsi bahan alas kaki yang aman dan berkelanjutan, yang juga memberikan fleksibilitas bagi desainer dalam memilih warna, terutama warna terang.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada