jpnn.com, JAKARTA - Band metal asal Solo, Down For Life akhirnya merilis video musik untuk lagu yang berjudul Prahara Jenggala.
Single tersebut merupakan materi dari album terbaru Down For Life, Kalatidha yang rencana dirilis pada 2025 oleh Blackandje Records.
BACA JUGA: Unik Banget, Down For Life Kolaborasi dengan Persis Solo dan Batik Keris
Stephanus Adjie, vokalis Down For Life, mengatakan bahwa video Prahara Jenggala memotret perjuangan masyarakat Dayak mempertahankan hutan adat dari perampasan dan penghancuran oleh perusahaan.
"Video musik ini menggambarkan kisah nyata perjuangan suku Dayak Kualan Hilir di Kalimantan Barat melawan penghancuran hutan adat diduga oleh perusahaan bernama PT Mayawana Persada. Dalam rentang waktu 3 tahun, 33.000 hektare hutan alam (7,5 x luas wilayah Solo Raya) telah dibabat habis oleh perusahaan," ungkap keterangan resmi Down For Life, Jumat (20/12).
BACA JUGA: Tampil di Synchronize Fest 2022, Down For Life Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan
"Hutan tersebut adalah habitat bagi orang utan, rangkong, dan banyak satwa endemik lainnya. Hutan juga menjadi sumber penghidupan masyarakat Dayak Kualan turun-temurun antargenerasi. Masyarakat kini bersatu melawan perenggutan hutan mereka," sambungnya.
Menurut Down For Life, masyarakat Dayak kerap menerima intimidasi selama berjuang mempertahankan hutan adat.
BACA JUGA: Down For Life Balas Dendam Lewat Post-Apocalypse Tour 2022
Meski demikian, masyarakat Dayak Kualan tetap tegar melawan demi menjaga warisan leluhur.
"Meskipun sempat didera intimidasi dan kriminalisasi, api perlawanan tak pernah padam. Mereka percaya bahwa mempertahankan hutan adat adalah sebuah pertempuran yang melampaui batas ruang dan waktu; sebuah pengorbanan untuk menjaga warisan sejarah dan masa depan kehidupan; sebuah perlawanan untuk memelihara praktik hidup yang luhur, yang menghargai keselarasan antara manusia dan alam," jelasnya.
Video klip Prahara Jenggala dari Down For Life digarap oleh sutradara Tiara Pertiwi dan menghadirkan pemeran utama Doel Harjo.
Selain itu, video berdurasi 4.52 menit tersebut juga menampilkan masyarakat adat dayak Kualan Hilir.
Gambaran betapa luasnya deforestasi yang terjadi di kawasan Kalimantan juga terpampang jelas dalam video.
Down For Life percaya perjuangan masyarakat adat Kualan Hilir sejatinya tidak hanya untuk kelompok sendiri, tetapi juga bagi kelangsungan makhluk hidup secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, Down For Life bersama dengan kelompok musisi yang terhimpun dalam Music Declares Emergency, mengajak publik khususnya penggemar musik untuk bergabung dalam gerakan #NoMusicOnADeadPlanet.
Video klip Prahara Jenggala dari Down For Life sudah bisa disaksikan melalui akun Blackandje Records di YouTube.
Musik Prahara Jenggala dikerjakan oleh Stephanus Adjie (vokal), Rio Baskara (gitar), Isa Mahendrajati (gitar), Muhammad Abdul Latif (drum), Ahmad Jojo Azhar (bass), Mattheus Aditirtono (bass), Adria Sarvianto (sequencer, effect), Mohammad Firman Bolie Prasetyo (sequencer, effect).
Sementara itu proses mixing dikerjakan oleh Adria Sarvianto dan mastering dikerjakan Gene Freenan (Machine The Producer).
Setelah melepas Prahara Jenggala, Down For Life siap mengentak lewat album Kalatidha dirilis pada 2025 mendatang. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra