jpnn.com, GROBOGAN - Jejak masa lalu tak akan pernah hilang. Semakin coba kau hapus, dia akan semakin tebal.
Eiiits…Doyok yang satu ini bukan Sudarmadji, komedian terkenal itu. Tapi, Doyok yang ini punya nama asli Jarno, warga Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jateng.
BACA JUGA: Harapan Doyok untuk Anak Keenamnya
Hari ini, Minggu (21/5), Jarno Doyok meresmikan café miliknya, di Desa Mendikil, Grabagan, di tanah kelahirannya itu.
Kehadiran café bertitel BJA Kedai 88 ini dipastikan bakal menambah riuh bisnis kuliner yang mulai menjamur di kawasan yang tak jauh dari lokasi wisata Bledug Kuwu itu. Sleko ngidul sithik.
BACA JUGA: Sejumput Kenangan Kolonial di The Café Java Paragon
Sempat diberi nama Café Kepo 88, lantas berubah jadi BJA Kedai 88. Entah apa pertimbangannya, rahasia. “Yang pasti tetap menempel angka 88,” ujarnya.
Ya, Jarno Doyok merupakan salah satu alumni SMPN Kuwu, Grobogan, angkatan 88. Peresmian café hari ini pun mengundang kawan-kawan angkatan 88. Meriah, guyup.
“Seludur Selawase”, slogan ikatan alumni angkatan 88, yang juga dijadikan tagline café milik Doyok itu.
“Kami hadir di sini untuk memberikan doa agar usaha milik kawan kita ini bisa lancar, sukses,” ujar Puji Wowor, Ketua Alumni SMPN Kuwu Angkatan 88, yang juga seorang prajurit TNI itu.
Menu andalan café ini lumayan unik, beda dengan yang lain. “Aneka Ketan, Aneka Wedang.” Ketan susu putih, ketan susu coklat, ketan juroh, ketan srondeng, ketan abon ayam, ketan abon sapi, ketan bakar, dll serba ketan.
Ya, serba ketan, lengket tapi jos. Melengketkan masa lalu. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo