DPD Jembatani Investor Asing dengan Kepala Daerah

Minggu, 09 Desember 2018 – 02:54 WIB
Ketua DPD RI, Oesman Sapta pada acara Pembukaan Regional Diplomatic Meeting (RDM) di Bali pada Jumat (7/12). Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, BALI - Dewan Perwakilan Daerah menjembatani one on one meeting antara gubernur dan duta besar sahabat dalam pengembangan investasi di daerah. Harapannya ke depan dapat menambah investor dari negara lain di Indonesia.

“Tujuan one on one kali ini DPD RI ingin membantu seperti Rusia yang ingin investasi kereta api di Kalimantan,” ucap Ketua BKSP DPD RI GKR. Ayu Koes Indriyah saat Regional Diplomatic Meeting 2018 di The Stones Hotel, Bali, Sabtu (8/12).

BACA JUGA: Anggota DPD Minta Jokowi Bentuk TPF Penembakan Nduga

Dia berharap ke depan bisa lebih banyak lagi membantu para investor yang mengalami kendala dalam investasi di daerah-daerah. Kegiatan ini sekaligus membantu para investor yang selama ini mengalami kendala,” jelas GKR Ayu.

Menurut GKR Ayu, kepala daerah yang hadir sangat mengapresiasi pertemuan RDM dengan para negara sahabat.

BACA JUGA: DPD RI Dorong Invetasi ke Daerah Lewat Forum RDM di Bali

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pihaknya telah menawarkan beberapa kerja sama dengan investor dari Rusia. Menurutnya, Kalbar memiliki SDA sangat besar terutama bauksit. “Bauksit bisa ditambang sampai 100 tahun," kata Sutarmidji usai bertemu dengan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva.

Tentunya, lanjut Midji, tambang bauksit tersebut perlu diimbangi dengan tenaga listrik yang sangat besar.

BACA JUGA: Forum RDM, DPD Dukung Pembangunan Dari Daerah

Mantan wali kota Pontianak dua periode itu menjelaskan pembangunan pelabuhan Samudera di Kalbar sebentar lagi akan rampung. Pelabuhan ini akan sangat strategis bagi transportasi untuk membawa hasil tambang seperti bauksit. Menurut dia, bukan hal yang tidak mungkin nanti bisa menjadi pesaing dengan pelabuhan di Singapura.

“Itu yang kami tawarkan kepada mereka. Belum lagi kereta api Trans Kalimantan. Maka dengan adanya Pelabuhan Samudera dan Trans Kalimantan, sekaligus bisa menjadi perhatian utama,” katanya.

Rusia juga sudah membagun kerjas sama dengan Kementerian Pertanian. Sutarmidji berharap pihaknya akan ikut dalam kerja sama itu. Sebab, ujar dia, nantinya ada beberapa produk pertanian atau perkebunan di Kalbar yang bisa mengambil pasar Rusia.

"Contohnya di Rusia banyak yang menggunakan aloe vera. Sementara aloe vera terbaik ada di Kalbar,” pungkasnya.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menjelaskan bahwa pertemuan dengan Dubes Rusia merupakan tindak lanjut hasil kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Rusia mengenai kereta api dan pelabuhan.

Sebab, lanjut dia, sudah menjadi kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Nanti pada 22 Desember 2018 akan ada pertemuan lagi dengan Dubes Rusia di Jakarta.

Selain itu, tahun depan rencananya pimpinan perusahaan kereta api dari Rusia akan datang ke Indonesia. Isran berharap mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini bisa segera rampung pembangun kereta api.

“Jika tidak, saya akan menghentikan dan mencari investor lain. Tapi kita lihat saja dulu, karena Rusia sudah berpengalaman dalam membangun kereta api,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Sukarwo menjelaskan Pemerintah Provinsi Jatim akan meningkatkan hubungan dengan Armenia di sektor kebudayaan. Sebagaimana diketahui, Armenia memiliki budaya yang beragam, meski penduduknya hanya tiga juta jiwa.

“Warga Armenia belakang ini banyak yang berkunjung ke Bali, setelah itu mereka melanjutkan liburan ke Jawa Timur untuk melihat keindahan Gunung Bromo,” kata Sukarwo. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahira Tantang Parpol dan Capres Untuk Selesaikan RUU Minol


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler