DPD Peringatkan Kemenaker Soal Eksodus Tenaga Kerja Tiongkok

Senin, 27 Juli 2015 – 12:24 WIB
DPD Peringkatkan Kemenaker Soal Eskodus Tenaga Kerja Tiongkok. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA JPNN.com - Dewan Perwakilan Daerah mengingatkan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) memperketat masuknya tenaga kerja asing di Indonesia. Pekerja asing yang diterima harusnya memiliki kualifikasi dan keahlian yang lebih.

Pernyataan ini disampaikan anggota DPD RI Nofi Candra terkait maraknya pemberitaan eksodus besar-besaran tenaga kerja Tiongkok ke Indonesia.

BACA JUGA: Ada-ada Saja, Razman Minta KPK Tak Terlalu Lama Garap Gatot dan Istri

Bahkan disebutkan tenaga kerja Tiongkok ini sudah banyak memulai aktivitas di Papua dan Banten sehingga meresahkan masyarakat.

"Kementerian tenaga kerja harus memberikan sanksi tegas bahkan menutup perusahaan yang memperkejakan tenaga kerja asing yang tidak memenuhi standar sesuai regulasi yang ada," kata Nofi dalam keterangan persnya yang diterima JPNN.com, Senin (27/7).

BACA JUGA: Tim Komisi II Segera Turun ke Papua

Dia juga mengingatkan agar pemerintah menolak segala bentuk intervensi asing yang terselubung dalam bentuk investasi modal dan kerjasama dalam masalah ketenagakerjaan.

Menurutnya, masalah ini merupakan bentuk kegagalan pemerintah dan dampak dari ketidakseriusan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

BACA JUGA: Si Cantik Itu Bilang Papa Gak Pernah Nyuap Hakim

"Kalau eksodus tenaga kerja ini dibiarkan saja tanpa ada perhatian serius dari pemerintah, tenaga kerja Indonesia akan terabaikan dan tingkat pengangguran akan semakin tinggi," ungkap senator asal Sumatera Barat ini.

Karena itu kata dia, pemerintah harus lebih memberdayakan serta mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia.

Hal ini perlu dilakukan karena masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia karena tidak adanya perhatian yang serius dari pemerintah.

"Pemerintah harus lebih memperhatikan dan melakukan optimalisasi keterampilan tenaga kerja Indonesia agar bisa bersaing, apalagi dalam menghadapi MEA," sambung Nofi yang bersama senator-senator muda lainnya menggagas Poros Senator Indonesia untuk memberikan pandangan-pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan.

"Karena momentum MEA yang semakin dekat harusnya bisa dijadikan peluang agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Kalau tenaga kerja Indonesia tidak diperhatikan, maka masyarakat Indonesia hanya akan menjadi partisipatoris pasif dalam menghadapi MEA," tandasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Kesal dengan Sikap KPU yang Dinilai Bisa Hancurkan Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler