DPD RI Ajak Parlemen Selandia Baru Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

Selasa, 19 November 2019 – 16:48 WIB
Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono ketika menerima kunjungan delegasi persahabatan dari parlemen Selandia Baru di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua I DPD RI Letjen Mar. TNI (Pur) Dr. Nono Sampono mendorong parlemen Selandia Baru untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang termasuk pariwisata, pengembangan energi terbarukan, dan industri rumah tangga agar makin mempererat hubungan persahabatan yang sudah berlangsung selama 61 tahun.

Hal tersebut disampaikan Nono Sampono ketika menerima kunjungan delegasi persahabatan dari parlemen Selandia Baru di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).

BACA JUGA: Komite I DPD RI dan Kemdagri Dorong Penyederhanaan Regulasi Perizinan di Daerah

Menurut Nono Sampono, hubungan bilateral Indonesia san Selandia Baru selama 61 tahun ini masih perlu diperluas lagi untuk menggairahkan sektor pariwisata, pengembangan energi terbarukan dan berbagai jenis industri rumah tangga. Ia beralasan Selandia Baru memiliki potensi besar untuk membantu mengembangkan sektor-sektor dimaksud untuk kepentingan bersama.

Harapan tersebut, menurut Wakil Ketua I DPD RI itu, sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Wellington pada 19 Maret 2018 . Saat itu, telah disepakati perjanjian kemitraan strategis dengan negara paling selatan itu terutama khususnya di sektor pariwisata, misalnya, perlu ada peningkatan frekuensi penerbangan dari Auckland ke Bali menjadi lima kali seminggu agar dapat memfasilitasi hubungan antarwarga kedua negara secara lebih intensif lagi.

BACA JUGA: DPD RI Berharap Kota Batam Bisa Bangkit Pasca-Dualisme Pengelolaan

Dengan demikian maka lebih banyak lagi wisatawan dari Selandia Baru dan Australia dapat berkunjung ke Indonesia bagian timur yaitu objek-objek wisata selain Bali yang juga menarik untuk dikunjungi seperti di Maluku dan Papua serta Raja Ampat di Papua Barat.

Kepada delegasi parlemen Selandia Baru yang dipimpin oleh Kanwaljit Singh Bakshi itu, Nono Sampono menyampaikan selain dibutuhkan peningkatan frekuensi penerbangan, Selandia Baru dapat mengoperasikan kapal-kapal laut untuk menjelajahi berbagai obyek wisata bahari di Indonesia karena Nusantara ini memiliki keindahan bahari yang sangat kaya dan dapat dinikmati oleh wisatawan mancanegara.

BACA JUGA: Indonesia - Selandia Baru Buka Peluang Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan

Dalam penjelasannya kepada delegasi parlemen Selandia Baru tersebut, Nono juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sangat besar di bidang energi terbarukan yang belum secara maksimal dikembangkan. Oleh karena itu, Selandia Baru dapat masuk untuk bekerja sama dengan mitra-mitra lokal di berbagai daerah Indonesia.

Dia juga mengatakan meski sudah pernah ada kerja sama Selandia Baru dengan Indonesia dalam pengembangan industri rumah tangga, cakupannya masih perlu diperluas untuk melibatkan para pengrajin di berbagai daerah.

Kepada delegasi tamu itu, Nono menjelaskan bahwa perluasan hubungan ekonomi dimaksud bertujuan untuk memperbesar volume perdagangan kedua negara yang pada 2018 mencapai NZ$2 miliar (Rp19,25 triliun), meningkat dari NZ$1.76 miliar tahun sebelumnya, tetapi belum mencerminkan potensi perdagangan bilateral kedua negara.

Kanwaljit Singh sebagai ketua delegasi dan juru bicara urusan dalam negeri di parlemen Selandia Baru itu mengatakan bahwa ada banyak potensi yang belum digarap untuk menggairahkan hubungan ekonomi kedua negara dan karena itu mereka datang ke Indonesia untuk mendengar dan akan menyampaikan informasi yang diperoleh ke parlemennya saat kembali ke Wellington.

Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah kunjungan pertama yang dilakukan oleh Kelompok Persahabatan di parlemen Selandia Baru dan Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi mengingat pentingnya hubungan kedua negara, baik di masa sekarang maupun di masa mendatang.

Dari Jakarta, delegasi Selandia Baru ini akan terbang ke New Delhi untuk melakukan kunjungan persahabatan ke parlemen India.

Perlu Diperhatikan

Sementara itu, Nono juga menyampaikan keprihatinannya kepada delegasi parlemen Selandia Baru karena di negeri itu ternyata masih banyak oknum atau kelompok anti-Indonesia yang secara leluasa beroperasi untuk mendiskreditkan Indonesia tentang masalah Papua. Ia mengatakan kelompok seperti ini tak bermanfaat untuk pelestarian hubungan bilateral di masa depan, karena itu perlu ditangani.

Nono Sampono mengatakan ini karena kelompok anti-Indonesia itu juga menggelar demonstrasi di Wellington ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke sana pada 19 Maret 2018. Atas kejadian itu Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowy Yahya telah menegaskan bahwa kejadian seperti itu hanya dilakukan oleh segelintir orang dan tidak berdampak pada hubungan bilateral.

Sementara itu, Ketua delegasi Selandia baru Kanwaljit Singh katakan bahwa di sebuah negara demokrasi sangat sulit untuk melarang orang mengemukakan pendapat, tetapi pendapat mereka tidak mencerminkan pendapat pemerintah Selandia Baru. Bahkan pendapat dari segelintir anggota parlemen Selandia Baru yang kritis terhasdap Indonesia pun tidak mencerminkan sikap parlemen Selandia Baru terhadap Indonesia, tukasnya.

Di awal pertemuan dimaksud, Nono Sampono mengingatkan kembali tentang aksi teror di masjid Al-Noor di Riccarton, Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 51 orang ketika sedang dilangsungkan ibadah salat Jumat pada 15 Maret 2019 dimana 6 warga Indonesia pun sedang berada di dalamnya. Nono katakan peristiwa ini sangat memprihatikan dan tak boleh terulang lagi.

Dalam menanggapi pernyataan Waka I DPD RI itu Kanwaljit Singh katakan bahwa seluruh masyasrakat Selandia Baru sangat prihatin dengan peristiwa itu. Ia menambahkan bahwa baik masyarakat maupun parlemen dan pemerintah Selandia Baru telah menunjukkan simpati yang sangat besar pada komunitas Muslim di Selandia baru atas kejadian tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab di Ruang Delegasi DPD RI itu para anggota parlemen Selandia Baru, juga ketua delegasi Kanwaljit Singh, berulang kali memuji Duta Besar Tantowy Yahya—yang mengantar mereka ke DPD RI—sebagai “Diplomat paling populer di Selandia Baru, sama populenya dia di Selandia Baru dengan di Indonesia” karena kepiawaiannya berkomunikasi dan mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia ke komunitas internasional di negara tetangga paling selatan tersebut.(adv/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler