DPD RI Dukung Tidore Kepulauan Kembangkan Museum Bawah Laut Pertama Indonesia

Jumat, 02 September 2022 – 22:06 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sylviana Murni dikunjungi Wali Kota Tidore kepulauan Capt. Ali Ibrahim di kantor DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sylviana Murni dikunjungi Wali Kota Tidore kepulauan Capt. Ali Ibrahim di kantor DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Pada kesempatan tersebut, Sylvi mengajak Ali untuk dialog santai menggunakan media podcast DPD RI.

BACA JUGA: Rencana Wali Kota Tidore Kepulauan Bangun Museum Bawah Laut Disambut Baik Bakamla

“Alhamdulillah luar biasa nih, kita kedatangan tamu dari negeri di atas awan, Tidore Kepulauan, Pak Wali Kota Tidore Kepulauan, satu-satunya kepala syahbandar di Indonesia yang menjadi wali kota,” ujar Sylvi mengawali perbincangan, Kamis (1/9).

Sylvi mengatakan, masyarakat Maluku Utara merupakan masyarakat paling Bahagia di Indonesia. Hal itu, kata Sylvi sesuai dengan Index Kebahagiaan yang di rilis pada tahun 2021 lalu.

BACA JUGA: Kenalkan Potensi Wisata Bawah Laut, Walkot Tidore & UI Sambangi Ketua POSSI

Selain itu, Sylvi juga menanyakan sejumlah hal terkait dengan pariwisata Tidore Kepulauan.

“Saya sudah dua kali ke Tidore Pak, dan saya lihat begitu banyak potensi wisata laut yang bisa dikembangkan di sana. Selain Diving ya, saya terkesan dengan spot wisata bawah lautnya, terlebih saya dapat info akan dibangun museum bawah laut,” kata Sylvi.

BACA JUGA: Penghargaan dari Kemenkes Bukti Kota Tidore Kepulauan Terbebas dari Kaki Gajah

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini juga menyarankan Ali untuk terus berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam).

Lebih lanjut, senator DKI Jakarta ini juga menyinggung soal kesiapan Sail Tidore yang rencananya kan digelar pada bulan November 2022 mendatang.

“Saya rasa untuk mewujudkan gagasan bagus ini, selain ke Bakamla dan Kemenparekraf, Pak Wali juga harus temui Pak Menkopolhukam, atau bahkan ke Presiden langsung karena ini bukan hanya aset daerah, tapi juga aset nasional. Akan jadi wisata kelas dunia lho,” ungkapnya.

Menanggapi berbagai pertanyaan Sylvi, Soal Index kebahagiaan, kata Ali, itu merupakan salah satu kerja nyata Gubernur Maluku Utara dalam membangun kehidupan warganya.

Ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan gagasan Museum Bawah Laut BMKT pertama di Indonesia dan potensi wisata bahari Tidore Kepulauan hingga terwujud.

“Tentu, semua potensi wisata di tempat kami akan terus kami perjuangkan sampai terwujud. Tidak hanya museum bawah laut yang sudah jelas akan mengangkat pariwisata Indonesia ke dunia Internasional, tapi juga semua potensi wisata bahari lainnya,” kata Ali.

Terkait Sail Tidore 2022, Ali berharap event tersebut tetap digelar pada November 2022. Pasalnya, kata Ali, acara akbar tersebut sudah tertunda dua kali sejak Pandemi Covid-19.

“Kami tentu berharap ini tidak diundur lagi karena SK nya juga sudah turun dari Menteri Maritim dan Investasi. Ini juga sudah dua kali mundur yang awalnya akan diadakan tahun lalu, karena pandemi, akhirnya mundur ke September. Tapi, karena ada G20, mundur lagi jadi November,” sebutnya.

“Harapan kami tentu dengan Sail Tidore ini juga kan akan mengangkat pariwisata Tidore dan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sana. Terutama, ini momentum nya setelah pandemi Covid-19,” sambungnya.

Ali pun menyampaikan bahwa Pemkot Tidore Kepulauan telah memiliki kerja sama riset dengan UI untuk membangun Daya Saing Daerah di Kota Tidore Kepulauan lewat Wisata Selam Berkelas Dunia.

Dalam agenda tersebut, Ali didampingi oleh Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) Dr. Rachma Fitriati MSi.,MSi (Han).

“Kami memiliki riset bersama Pemkot Tidore Kepulauan untuk mewujudkan Museum Bawah Laut BMKT dan wisata selam lainnya,” ujar Rachma.

Terdapat puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah.

"Kami memandang, jika guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula, yaitu situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di dunia," beber Rachma.

Sebagai perbandingan, Rachma melanjutkan, puluhan wadah anggur dari keramik sebagai situs bangkai Kapal Peristera yang berasal dari abad ke-5 SM menjadi obyek wisata yang sangat diminati wisatawan selam di Museum Bawah Laut BMKT Parthenon of Underwater Museum di Yunani.

Maka kelak, Museum Bawah Laut Tidore akan menjadi satu-satunya museum bawah laut BMKT di Indonesia, yang berisi puluhan guci peninggalan kapal Spanyol yang tenggelam pada abad ke-16.

“Jika Museum Bawah Laut Tidore ini terwujud, maka Kota Tidore Kepulauan akan menjadi obyek wisata bahari mendunia yang unik dan langka, bahkan bisa viral jika didukung oleh diving influencer Indonesia yang tepat seperti di Citayam Fashion Week” tutupnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler