DPD RI Siap Bantu Bulog Tegakkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan

Kamis, 02 Juli 2020 – 23:15 WIB
Beras Bulog. Foto: Bontang Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso alias Buwas menyatakan Bulog berperan untuk menegakkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan di Indonesia dalam membantu mewujudkan kedaulatan pangan.

Tiga Pilar Ketahanan Pangan di Indonesia itu adalah Pilar Ketersediaan, Pilar Keterjangkauan, Pilar Stabilitas.

BACA JUGA: Arifin Menyelinap saat Mbak Sus Tidur, Lantas Terjadi Peristiwa Terlarang

Mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan untuk Pilar Ketersediaan, Bulog melaksanakan kebijakan pembelian pangan. Dalam Pilar Keterjangkauan, Bulog berupaya melakukan pemerataan stok pangan nasional.

"Dalam Pilar Stabilitas, Bulog berusaha menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen," kata Buwas saat rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD membahas pengawasan DPD atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, di gedung DPD, Jakarta, Kamis (2/7).

BACA JUGA: Istri Tiga Hari Tak Pulang, Suami Malah Nekat Berbuat Terlarang di Rumah

Mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menuturkan selama masa pandemi Covid-19, Bulog tidak libur dan terus bekerja menyalurkan kebutuhan pangan pokok ke seluruh pelosok Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan.

"Dalam membantu mengantisipasi pandemi Covid-19 Bulog tetap bekerja tanpa henti menyalurkan bahan pokok, juga bantuan sosial dari pemerintah ke seluruh pelosok daerah baik melalui mekanisme online maupu offline," ujar mantan Kapolda Gorontalo itu.

BACA JUGA: Perum Bulog Salurkan Bansos Beras Presiden Tahap II Kepada 1,85 Juta Warga

Lebih lanjut Buwas sangat menyambut baik dukungan dukungan DPD yang turut mengawasi kinerja Bulog.

Merespons itu, Wakil Ketua DPD Sultan Baktiar Najamudin mengaku siap mendukung Bulog untuk menegakkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan. Terlebih lagi kata Sultan, semua anggota DPD berasal dari daerah.

"Dan lumbung pangan itu berasal dari daerah, untuk itu kami sangat siap membantu," ujar Sultan.

Sultan mengatakan DPD dalam melaksanakan tugasnya bermitra dengan badan dan lembaga lainnya. Tidak hanya itu, kata dia, DPD juga memiliki kedekatan dengan daerah. Sebab, DPD merupakam representasi daerah.

"DPD RI lebih dekat kepada daerah," tegas mantan wakil gubernur Bengkulu itu.

Ia berujar, saat ini yang ingin ditonjolkan adalah peran pengawasan, dengan lebih banyak turun dan berinteraksi untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan laporan dari masyarakat. "Sehingga apa yang menjadi aspirasi dan keluhan dari masyarakat bisa langsung kepada anggota DPD RI, dan aspirasi tersebut dapat disampaikan ke mitra kerja Komite II DPD RI seperti Bulog melalui rapat seperti ini," tambah Sultan.

Menurutnya, harus ada sinergitas dan kerja sama antara DPD RI, pemda, dan Bulog di daerah untuk modernisasi Perum Bulog dalam menjaga Ketahanan Pangan Nasional. Dia menegaskan Bulog harus mampu mengakodomasi petani dan komoditas lokal di daerah.

"Untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia pemerintah harus banyak melibatkan petani kecil. Dan ini sangat perlu dukungan pemerintah untuk kemitraan investasi antara petani dan sektor swasta," katanya.

Adapun pemerintah telah menerapkan beberapa upaya di bidang ketahanan pangan, antara lain melalui peningkatan ketersediaan makanan, pengembangan cadangan makanan nasional, manajemen ekspor-impor pangan, serta memperkuat distribusi pangan dan peningkatan kualitas pangan.

"Jadi pemerintah sudah memiliki kebijakan ketahanan pangan produksi makanan pada sistem pertanian berkelanjutan. Bulog harus mengembangkan cadangan makanan nasional dan ketahanan pangan dalam negeri. Harus ada program stabilisasi pangan dan harga, serta distribusi bagi yang miskin," jelasnya.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan. Pertama, investasi untuk produktivitas, kedua investasi bagi stakeholders, dan ketiga investasi bagi konsumen. Investasi untuk produktivitas perlu dilakukan agar Indonesia memanfaakan sumber daya alam dengan lebih efektif, karena terbatasnya sumber daya alam.

BACA JUGA: Kasus Ibu yang Dipidanakan Anak Kandung Gara-gara Sepeda Motor Itu Malah Berbuntut Panjang

"Investasi bagi para stakeholder, cukup penting karena Jumlah petani di Indonesia terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah lahan yang tersedia. Oleh karena itu, perlu investasi di bidang lain, agar kelebihan jumlah petani ini dapat dipindahkan ke mata pencaharian lain," pungkasnya. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPD RI   Bulog   Buwas  

Terpopuler