JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar membantah rumors yang menyebutkan Ketum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, menghendaki ketua DPD Partai Golkar Sumut mendatang dari militer nonaktif. Nama pun disebut-sebut mengarah ke mantan Pangkostrad Letjen (Purn) AY Nasution.
Wakil Sekjen DPP Golkar, yang juga Ketua Korwil Sumut, Leo Nababan, merasa yakin sangat tidak mungkin Ical sejauh itu membicarakan calon ketua Golkar Sumut. Jika Ical punya hasrat menimang AY Nasution, Leo menyatakan, dirinyalah yang pertama kali mendengar dari mulut Ical.
"Saya yakin Pak Ical tak sejauh itu. Saya tahu persis watak beliau (Ical, red), yang taat azas, tahu hirarki. Kalau ada harapan seperti itu, beliau pasti menyampaikan ke saya selaku ketua korwil, lantas saya teruskan ke Plt ketua Golkar Sumut, untuk disukseskan," ujar Leo Nababan kepada JPNN kemarin (10/5).
Leo pun menceritakan, pada Rabu (9/5) dirinya dipanggil Ical untuk membicarakan masalah partai. Namun, kata Leo, dalam pertemuan itu Ical sama sekali tidak menyinggung nama AY Nasution.
"Kalau ada yang menyebut Pak Ical ingin Pak AY Nasution, itu berarti ada yang jual-jual nama beliau (Ical, red)," tuding Leo.
Hanya saja diakui, AY Nasution sebagai mantan petinggi TNI AD, punya chemistry dengan Golkar. "Beliau (AY Nasution, red) itu tentara. Dari sejarahnya, berdirinya Golkar juga tak lepas dari peran TNI AD, selain MKGR, Kosgoro, SOKSI," terang Leo.
"Jadi, chemistry ideologinya sudah barang tentu sama, yakni Pancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI," imbuhnya.
Jadi, katanya, Golkar membuka diri bagi siapa pun untuk menyiapkan diri maju sebagai calon ketua Golkar Sumut. "Tapi untuk saat ini DPP belum berpikir untuk menggelar Musdalub," ujar Leo.
Terkait dengan AY Nasution, Leo mengingatkan, peluangnya untuk ikut maju sebagai calon ketua Golkar Sumut, tidak tertutup. "Tapi jangan karena mau maju di pilgub, terus ambil ketua Golkar. Tapi kalau untuk mengabdi (sebagai ketua Golkar Sumut, red), why not?" terang Leo.
Dihubungi terpisah, AY Nasution mengaku dirinya tidak tahu-menahu mengenai pemberitaan yang menyebut dirinya dielus-elus sebagai calon ketua Golkar Sumut. "Yang benar, saya akan ikut maju sebagai calon gubernur Sumut," tukasnya via telepon kepada JPNN.
Jadi, tidak benar juga akan ikut dicalonkan sebagai ketua Golkar Sumut? "Bukan tidak benar, tapi saya tidak tahu berita itu. Sebaiknya ditanyakan saja kepada yang ngomong di berita itu," imbuhnya.
Pria kelahiran Medan itu pun enggan berbicara panjang lebar mengenai rumors tersebut. Dia hanya menegaskan berkali-kali, bahwa saat ini dirinya konsentrasi untuk mencalonkan diri sebagai cagub Sumut. "Ini kebetulan saya sedang di Jakarta, tapi saya nenetap di Medan untuk konsentrasi menuju Sumut 1," tegasnya.
Sudah mendaftar ke partai mana? "Tak usahlah disebutkan partai itu," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, konflik di tubuh DPD Partai Golkar Sumut kian meruncing. Plt Ketua DPD Andi Achmad Dara kabarnya sengaja dipertahankan DPP untuk menunggu sosok yang tepat memimpin Golkar Sumut. Informasi yang berkembang, AY Nasution adalah sosok yang dimaksud.
“Nama ini muncul berkat manuver yang dilakukan oleh kelompok Tabagsel alias Tapanuli Bagian Selatan, dengan memanfaatkan isu Musdalub yang digelindingkan Kelompok 55 yang dimotori mantan Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono,” ujar sumber Sumut Pos di partai berlambang pohon beringin itu, Rabu (9/5).
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Amru Daulay mengakui kalau dirinya pernah melakukan pertemuan dengan AY Nasution. “Saya pernah bertemu dengannya dan saya secara pribadi mendukung beliau itu (AY Nasution) dalam pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Golkar kan membuka semua bagi siapa saja yang akan menginginkan diri mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk maju sebagai Cagubsu,” ujar Amru Daulay, Rabu (9/5). (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Bang Yos Dukung Alex-Nono
Redaktur : Tim Redaksi