DPP Front Persaudaraan Islam atau FPI versi Baru di Petamburan, yang di Klender Apa?

Kamis, 28 Januari 2021 – 06:51 WIB
Salah satu kuasa hukum Habib Rizieq, Aziz Yanuar (pegang surat) menjelaskan soal Front Persaudaraan Islam atau FPI versi baru. Ilustrasi Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Front Persaudaran Islam (FPI) telah terbentuk di 20 provinsi di seluruh Indonesia.

FPI versi baru ini terbentuk setelah Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan oleh pemerintah pada Rabu, 30 Desember 2020.

BACA JUGA: Siapa Saja Pengurus Front Persaudaraan Islam atau FPI versi Baru?

Semua aktivitas dan penggunaan simbol Front Pembela Islam juga dilarang.

Berdasarkan penelusuran jpnn.com, Front Persaudaraan Islam juga ditemukan di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Ssst, Begini Fokus Gerakan Front Persaudaraan Islam yang Sudah Terbentuk di 20 Provinsi

Tertera di laman google, Front Persaudaraan Islam itu merupakan organisasi non-profit di Jakarta Timur.

Menanggapi itu, eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI, Aziz Yanuar memastikan Front Persaudaraan Islam yang beralamat di Klender tersebut merupakan FPI versi baru yang dibentuk sejumlah tokoh pada Jumat 8 Januari 2021.

BACA JUGA: Tanpa Kerja Keras, Donny dan Bininya Bisa Meraup Rp39 Miliar

Hanya saja, dia belum bisa memastikan apakah FPI itu merupakan tingkat Dewan Pengurus Cabang (DPC) atau tidak.

"Sama. Itu mungkin DPC," ungkap Aziz kepada JPNN.com, Kamis (28/1).

Aziz yang juga merupakan kuasa hukum Habib Rizieq itu memastikan untuk Dewan Pengurus Pusat (DPP) FPI berlokasi di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"DPP di Petamburan," katanya.

Saat ditanya kapan akan mendaftarkan FPI versi baru ke Kementerian Dalam Negeri (Kemandagri). Aziz menyebut, belum ada rencana.

"Belum ada rencana (mendaftar ke Kemandagri, red)," ujarnya.

Sebelumnya, Aziz menyatakan pengurus FPI versi baru ini merupakan eks tokoh-tokoh Front Pembela Islam.

Sejumlah tokoh yang menjadi deklarator Front Persaudaraan Islam antara lain Habib Abu Fihir Alattas, Abdurrahman Anwar, Ahmad Sobri Lubis, Munarman, Abdul Qadir Aka Awit Mashuri, Haris Ubaidillah.

Kemudian ada Habib Idrus Al Habsyi, Idrus Hasan, Habib Ali Alattas, Habib Ali Alattas, I Tuankota Basalamah, Habib Syafiq Alaydrus, Baharuzaman, Amir Ortega, Syahroji, Waluyo, Joko, dan M. Luthfi. (cr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler