DPP KNPI dan MBM Memperkuat Dialog Malindo

Senin, 09 Januari 2023 – 10:33 WIB
Tampak dari kiri ke kanan: Rusdi Yusuf (Ketua Harian DPP KNPI), Haris Pertama (Ketua Umum DPP KNPI), Dato' Suhaimi Ibrahim (Presiden MBM 1994-1998), Prof. Din Syamsudin, Mohd Izzat Afifi Abdul Hamid (Presiden MBM sekarang), dan Arifuddin Hamid (Ketua Bidang Sumber Daya Mineral DPP KNPI) saat bersilaturahmi di Jakarta, Minggu (8/1/2023). Foto: Dok. KNPI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menyambut baik silaturahmi dan dialog DPP KNPI bersama Pengurus Majlis Belia Malaysia (MBM).

Pertemuan yang berlangsung di Hotel Grand Hyatt, Jakarta pada Minggu (8/1) makin menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama kepemudaan kedua negara.

BACA JUGA: Ketum KNPI Bantah Pengakuan Muhaimin Syarif dan Siap Tempuh Jalur Hukum

“Indonesia dan Malaysia memiliki kedekatan sejarah dan kebudayaan. Komitmen membangun kembali Dialog Malindo (Malaysia – Indonesia) perlu dilihat dalam kerangka memperkuat hubungan kedua negara dan kawasan,” ujar Haris.

Menurut Haris, Indonesia dan Malaysia harus mampu memanfaatkan bonus demografi dengan proporsi pemuda yang sangat signifikan jumlahnya.

BACA JUGA: KNPI Versi Haris Pertama Diminta Tabayyun soal Polemik WIUP Bermasalah

Dia mengatakan perlu menggalakkan pemberdayaan dan sinergi agar terjadi gerak langkah bersama dalam membangun bangsa.

Haris mengatakan kedua organisasi kepemudaan ini memiliki sejarah panjang dalam mencetak pemimpin bangsa sehingga dialog-dialog seperti ini perlu diintensifkan.

BACA JUGA: TNI AL dan TLDM Gelar Latihan Bersama Malindo Jaya

Hal ini menjadi sangat penting mengingat kondisi geostrategis kawasan dan global yang makin dinamis.

Haris mengatakan peran kepemudaan tidak lagi berdimensi domestic. Namun, harus bersinergi dalam kerangka membangun kemaslahatan bersama.

Posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023 menjadi momentum bagi KNPI untuk berkontribusi dalam membangun perdamaian dan keamanan kawasan.

“Arsitektur perekonomian global yang terancam resesi, ketidakpastian geopolitik global yang berdampak pada ketahanan energi dan pangan serta terganggunya rantai pasok global adalah tantangan bagi organisasi kepemudaan seperti KNPI dan MBM,” ujar Haris.

Sementara itu, Presiden MBM Mohd Izzat Afifi Abdul Hamid melihat Indonesia dan Malaysia memiliki peran yang signifikan, tidak saja dalam konteks ASEAN, namun juga global.

Dengan proporsi rata-rata 60 persen penduduk berusia muda, serta tempat tinggal bagi 8,3 persen penduduk dunia, pemuda diharapkan memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan di Asia Tenggara dan dunia.

"Kita berharap sinergi Indonesia dan Malaysia dikembangkan dalam kerangka yang lebih luas, baik dalam skala geografis maupun sektoral. Kedua negara punya potensi ekonomi dan demografi. Bagi pemuda, ini menjadi tantangan dan harapan bersama untuk maju,” ungkap Mohd Izzat.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler