DPP PDIP Tegas, Pecat Murad Ismail yang Emosional

Selasa, 09 Mei 2023 – 14:25 WIB
Gubernur Maluku Murad Ismail dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku. Ilustrasi Foto: Antara/HO-Pemprov Maluku

jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memecat Murad Ismail dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku.

Pemecatan dilakukan akibat sikap Murad Ismail yang emosional dan kurang terpuji ketika Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat melakukan konfirmasi terhadap pria lulusan Akpol 1985 itu terkait kabar istrinya yang masuk PAN.

BACA JUGA: PDIP Mau Rayakan Bulan Bung Karno Besar-besaran di GBK, Panggungkan Jokowi & Ganjar

“Partai mengambil keputusan membebastugaskan Saudara Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan, dan menetapkan Saudara Benhur Watubun sebagai Ketua DPD dan Mercy Barends sebagai Sekretaris DPD Partai,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan bidang perempuan Sri Rahayu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (9/5).

Sri Rahayu menyayangkan sikap Murad Ismail yang lebih mengedepankan kepentingan keluarga, khususnya istrinya sendiri, daripada kepentingan rakyat.

BACA JUGA: PDIP Akan Mendaftarkan Caleg Secara Serentak Pada 11 Mei 2023

“Sebagai gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, seharusnya Pak Murad lebih mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” kata Sri Rahayu.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa PDI Perjuangan memiliki aturan partai bahwa suami-istri tidak boleh berbeda partai.

BACA JUGA: Moeldoko Dapat Karpet Merah dari PDIP Jadi Pendamping Ganjar?

Kemudian, ketika Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun melakukan klarifikasi kepada Murad, Murad Ismail justru menunjukkan sikap emosional.

“Atas sikap Murad Ismail yang emosional tersebut, maka ketika DPP Partai memberikan laporan kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri."

"Arahan beliau sangat tegas bahwa seluruh kader partai wajib menjaga disiplin partai dan juga mematuhi peraturan partai,” kata Sri Rahayu.

Sri Rahayu menambahkan bahwa apa yang terjadi di Maluku menjadi pelajaran penting mengenai bagaimana setiap kader partai agar bisa menjaga perilaku, bersikap santun, namun tegas dan kokoh di dalam membela rakyat kecil. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler