jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo memimpin Rapat Paripurna beragenda Pidato Akhir Masa Persidangan sekaligus Akhir Masa Bakti DPR Periode 2014-2019 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/9).
Rapat Paripurna ini sekaligus perpisahan terutama untuk anggota DPR yang tidak lagi terpilih sebagai wakil rakyat di Senayan periode 2019-2024.
BACA JUGA: Bamsoet Tutup Rapat Paripurna DPR 2014-2019 yang Terakhir
"Selama kurun waktu lima tahun, kami telah bekerja keras dan berjuang dengan sepenuh hati untuk mewujudkan aspirasi dan harapan rakyat," ujar Bambang mengawali pidatonya.
Legislator Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet igu menuturkan, segala daya dan upaya dikerahkan agar amanat rakyat dapat ditunaikan.
BACA JUGA: Rekonsiliasi Airlangga-Bamsoet Bukan Bagi-Bagi Kekuasaan
Dia mengklaim sudah banyak undang-undang yang diselesaikan. Politik anggaran untuk mempercepat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat juga dilaksanakan. Pengawasan untuk memastikan pelaksanaan UU serta kebijakan pemerintah dan pembangunan juga sudah dilakukan.
Di balik itu semua, lanjut Bamsoet, ada hal yang sulit dilupakan. Yaitu semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang begitu tinggi selama pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Kita boleh berbeda-beda, tetapi ketika yang kita bicarakan adalah soal bangsa dan negara, maka tidak ada warna merah, kuning, biru, hijau dan putih, yang ada hanya satu warna yaitu merah putih," ungkap Bamsoet.
"Dengan narasi yang lain, kepentingan partai akan berakhir ketika kepentingan bangsa dan negara dimulai," tambahnya.
Kendati demikian, Bamsoet juga menyadari masih ada aspirasi, kritikan, dan harapan rakyat yang belum dapat diwujudkan DPR. "Ibarat pepatah, tak ada gading yang tak retak," tegasnya.
Karena itu, Bamsoet meminta izin menitipkan aspirasi dan harapan rakyat tersebut kepada para anggota dewan yang baru yang sebentar lagi akan segara bertugas.
"Kami yakin semua itu akan diperhatikan serta diperjuangkan dengan sebaik-baiknya," jelasnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy