jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKASP) DPR Gilang Dhielafararez menyampaikan kesiapan lembaganya menjadi tuan rumah forum The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20).
Melalui forum dunia yang akan diselenggarakan pekan depan dan dihadiri negara-negara G20 tersebut, DPR akan menunjukkan komitmen nyata Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG’s) yang menjadi agenda dunia.
BACA JUGA: Dimyati Natakusumah Ajak Media Ikut Berperan Menyukseskan Agenda Forum P20
“Salah satunya adalah strategi pembangunan ekonomi hijau dan rendah karbon untuk mengurangi emisi,” kata Gilang Dhielafararez melalui keterangan yag diterima, Jumat (30/9).
Gilang mengatakan DPR siap menunjukkan telah memulai menerapkan kebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan atau go green, salah satunya dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung DPR.
“Panel surya yang dibangun di Taman Energi DPR dipakai untuk memenuhi kebutuhan tambahan listrik di lingkungan parlemen,” terangnya.
BACA JUGA: Forum P20 akan Dorong Pemulihan Pascapandemi Secara Berkelanjutan
Tak hanya itu, kata Gilang, Ketua DPR Puan Maharani juga telah memerintahkan jajarannya untuk menerapkan praktik-praktik kehidupan go green untuk menunjang pembangunan hijau.
Contohnya seperti mengurangi penggunaan botol plastik, meminimalis pemakaian kertas, pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, dan lain-lain.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, Puan juga terus mengkampanyekan agar parlemen mengurangi jejak karbon dimulai dari lingkungan dewan sendiri.
Gilang mengatakan, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu juga memberikan sejumlah masukan teknis agar perhelatan P20 nanti menyiratkan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi.
Dalam kegiatan P20, DPR juga akan mendorong penanaman jutaan pohon untuk Indonesia dan seluruh dunia.
Gerakan penanaman pohon dimaksudkan guna menekan pemanasan global.
“Tentunya isu green economy penting dibawa mengingat masalah kerusakan lingkungan menjadi salah satu isu darurat yang dihadapi dunia,” sebut Gilang.
DPR mengusung tema ‘Stronger Parliament for Sustainable Recovery’ dalam P20 yang sejalan dengan tema Presidensi G20, yaitu ‘Recover Together, Recover Stronger’.
Ada empat isu utama yang diangkat DPR dalam forum internasional bergengsi itu.
Pertama, mengenai pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau.
Kedua soal ekonomi inklusif dan ekonomi kuat untuk menghadapi tantangan terkini yaitu krisis pangan, energi, dan stagnasi.
Isu ketiga terkait parlemen efektif dan demokrasi dinamis. Kemudian isu keempat mengenai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Parlemen Rusia dan Parlemen Ukraina juga dipastikan akan menghadiri P20 melengkapi 36 negara-negara yang dianggap memiliki peran strategis bidang ekonomi dan politik global.
Gilang berharap, P20 yang diselenggarakan di Indonesia dapat menjadi jembatan perdamaian untuk Rusia dan Ukraina.
Melalui Presidensi G20, Indonesia disebut harus kembali menegaskan kepemimpinan di tingkat internasional.
Karena itu, ujar Gilang, penguatan peran dan fungsi parlemen untuk pemulihan berkelanjutan dinilai sangat dibutuhkan di tengah berbagai tantangan krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan global.
"Parlemen harus kuat dari sisi fungsi dan perannya," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi