jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo mengatakan, Kementerian BUMN harus mencari solusi atas banyaknya BUMN yang merugi. Dia mengatakan, saat ini ada 26 BUMN yang mengalami kerugian mencapai Rp 11,7 triliun.
“BUMN itu memang orientasinya kan profit. Kalau sampai merugi, ya harus dipertanggungjawaban dong. Kalau perlu ganti jajaran direksi,” kata Andreas Eddy Susetyo di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Sabtu (20/6).
BACA JUGA: Empat Solusi dari Mendag Atasi Masalah Dwelling Time
Menurut Andreas, pemerintah perlu mencari orang yang tepat, profesional dan bersih. “Kalau perlu lakukan fit and proper test. Tapi sebaiknya orang baru, jangan orang lama, karena faktanya sudah gagal," tegas politikus PDIP ini.
Andres menjelaskan, harus ada tindak lanjut jika hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan menemukan adanya kerugian yang mengandung unsur pidana. "Masalahnya itu kan uang rakyat. Harus jelas kemana larinya dan untuk apa penggunaannya," imbuh Andreas. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Pemerintah Paksa Minarak Lapindo Bayar Bunga Dana Talangan
Berikut 26 BUMN yang rugi di 2014:
1. Perum Produksi Film Negara, rugi Rp 1 miliar
BACA JUGA: Harga Tanah Tinggi jadi Kendala Program Sejuta Rumah
2. PT Energy Management Indonesia, rugi Rp 3 miliar (unaudited)
3. PT PDIP Batam Rugi, rugi Rp 5 miliar
4. PT INUKI, rugi Rp 6 miliar (unaudited)
5. PT Primissima, rugi Rp 7 miliar
6. PT Balai Pustaka, rugi Rp 8 miliar
7. PT Indra Karya, rugi Rp 9 miliar
8. PT Survai Udara Penas, rugi Rp 21 miliar
9. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, rugi Rp 37 miliar
10. PT Berdikari, rugi Rp 48 miliar
11. PT Industri Sandang Nusantara, rugi Rp 68 miliar
12. PT Kertas Kraft Aceh, Rp 81 miliar (unaudited)
13. PT Dok & Perkapalan Surabaya, rugi Rp 90 miliar
14. PT Barata Indonesia, rugi 97 miliar
15. PT Iglas, rugi Rp 101 miliar
16. PT Pertani, rugi Rp 123 miliar (unaudited)
17. PT Asei Rei, rugi Rp 128 miliar
18. PT Sang Hyang Seri, rugi Rp 160 miliar (unaudited)
19. PT Dok & Kodja Bahari, rugi Rp 176 miliar
20. PT INTI, rugi Rp 266 miliar
21. PT Rajawali Nusantara Indonesia, rugi Rp 281 miliar
22. Perum Bulog, rugi Rp 459 miliar
23. PT Antam Tbk, Rugi Rp 775 miliar
24. PT Merpati Nusantara Airlines, rugi Rp 1,57 triliun (audited 2013)
25. PT Krakatau Steel Tbk, rugi Rp 2,59 triliun
26. PT Garuda Indonesia Tbk, rugi Rp 4,62 triliun.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Setujui Permintaan Anggaran Menteri Susi
Redaktur : Tim Redaksi