Reaksi emosional DPR ini dinilai berlebihan dan aneh. Pasalnya, informasi Dahlan justru dapat menjadi masukan berharga bagi DPR. Seharusnya informasi itu menjadi bahan untuk instrospeksi diri dan melakukan evaluasi terhadap anggota DPR.
"Agar DPR RI menjadi lembaga yang lebih berwibawa dengan menyapu bersih oknum DPR yang kotor," kata Koordinator BUMN Care Community, Budi Purnomo Karjodihardjo dalam pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (27/10).
Budi menambahkan, dengan melakukan evaluasi maka DPR telah menunjukan itikad baik. Selain itu DPR juga bisa membantu menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Sekaligus, membantu usaha Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam memerangi korupsi di dalam tubuh BUMN.
Demi membongkar praktik "minta jatah" ini para direksi BUMN juga harus lebih berani dalam bertindak. Selain melaporkan nama-nama anggota dewan "pemeras" kepada sang menteri, para direksi juga harus berani mengunkapkannya ke publik.
Lebih lanjut, Budi meminta anggota DPR supaya tidak bertindak gegabah dengan memanggil paksa Dahlan. Pasalnya, Dahlan sendiri sudah memberikan penjelasan melalui media massa soal temuan BPK mengenai adanya inefisiensi di PLN sebesar 37,6 triliun saat kepemimpinannya.
"Pak DI sendiri sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir di DPR RI pada waktu yg tepat," ujar mantan tim sukses Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Gerebek Tiga Terduga Teroris
Redaktur : Tim Redaksi