JAKARTA - Proyek pembangunan Bandara Kualanamu, Sumut, dinilai masih lelet. Karenanya, Badan Anggaran (Banggar) DPR akan mengingatkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk serius menyikapi pembangunan bandara baru pengganti Polonia Medan itu.
Anggota Banggar DPR asal Sumut, Iskan Qolba Lubis menyatakan, secara makro, konsep pembangunan Bandara Kualanamu ditangani Bappenas. Lembaga itu pula yang menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dalam MP3EI itu pula disebutkan bahwa Sumut akan dijadikan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam rangka itu pula, Bandara Polonia lantas dipindahkan ke Kualanamu.
"Nah, jika serius ingin menjadikan Sumut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, ya Bandara Kualanamu harus dipercepat pembangunannya. Ini akan saya sampaikan saat Banggar rapat dengan Bappenas dalam waktu dekat ini," ujar Iskan Lubis kepada JPNN kemarin.
Politisi asal PKS itu merasa heran, mengapa pembangunan Bandara Kualanamu sangat lambat. "Kualanamu sangat lambat dibanding misalnya bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Pemerintah perlu didorong," ujarnya.
Dikatakan, pemerintah perlu diingatkan terus. Alasannya, menurut Iskan yang juga duduk di Komisi VIII DPR itu, koordinasi antarlembaga di pemerintah, sangat lemah. Seringkali, lanjutnya, apa yang menjadi kebijakan makro, tidak dilaksanakan secara baik oleh instansi-instansi teknis terkait.
Dia memberi contoh soal kebijakan ingin menciptakan ketahanan pangan, yang tidak dibarengi dengan pembangunan irigasi. "Apa yang dilakukan menteri pertanian, tidak maching," kritiknya kepada Mentan Suswono, yang juga dari PKS itu.
Masih terkait dengan konsep MP3EI yang ingin menjadikan Sumut sebagai pusat pertumbuhan, menurutnya, mestinya tak hanya bandara saja yang dibangun. "Mestinya pelabuhan juga dikembangkan. Ini yang Bappenas akan kita getok," tegasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub Ditantang Raih WTP Tahun Depan
Redaktur : Tim Redaksi